Selasa

Nikmatnya Rangsangan Vagina daerah sensitif Shinta

Cerita Nikmatnya Rangsangan Vagina daerah sensitif Shinta  ini spesial buat rekan-rekan yang pingin tau kisahnya serta spesial untuk usia 18+. Narasi ini lumayan Hot serta lumayan membuat Konak. untuk lebih detilnya dapat dikaji berikut ini. Narasi ini hanya fiksi belaka, Nama serta Tempat peristiwa dalam narasi ini cuma karangan. 


Shinta yaitu seseorang dokter muda yang barusan menamatkan pendidikan dokternya pada suatu kampus terkenal di Sumatera. Seperti dokter baru ia mesti melakukan waktu ptt pada suatu desa di daerah itu. Orangtua serta tunangannya keberatan bila Shinta melakukan ptt di daerah itu, terkecuali jauh dari kotanya serta daerah itu masih tetap terbelakang serta terisolir. Orangtua Shinta begitu keberatan serta ia mengusahakan supaya Shinta diletakkan pada daerah yang dekat serta tidak terisolir itu. Usaha orang tuanya ini tidak berhasil karna sudah jadi ketentuan lembaga pusat serta tidak bisa di batalkan. 


Nikmatnya Rangsangan Vagina daerah sensitif Shinta


Kecemasan orangtua serta tunangannya sangat beralasan, karna Shinta yaitu masih tetap muda serta belum juga ketahui seluk beluk orang-orang desa itu, ditambah kerasnya kehidupan di desa yang populer dengan rutinitas orang-orangnya yang primitif itu. Diluar itu Shinta juga akan menikah dengan Rudi tunangannya sebagian bln. sekali lagi. Memanglah Shinta serta Rudi sudah lama pacaran serta ke-2 orangtua mereka merestui jalinan mereka. 


Shinta yaitu seseorang gadis yang masih tetap berusia 24 th. adalah mahasiswa kedokteran yang mempunyai kekuatan yang bisa dibanggakan, hingga tdk heran ia kurun waktu yang singkat sudah menamatkan kuliahnya. 


Diluar itu ia berparas cantik, mempunyai sosok yang membuat lawan macamnya menginginkan memperolehnya, tetapi hatinya sudah jatuh pada Rudi yang disebut pria yang gigih memperolehnya, sampai ia ingin di pertunangkan dengan nya. Rudi yaitu seseorang pria yang sudah mempunyai kehidupan yang mapan pada suatu BUMN di kota itu, diluar itu ia anak dari teman dekat bapak Shinta. 


Sepanjang mereka pacaran cuma berisi makan malam serta terkadang nonton. Mereka berdua tidak sempat lakukan hal yang bertentanggan dengan kebiasaan serta agama, sebab semasing mengerti satu waktu juga akan memperolehnya juga nanti. 


Sesudah lewat perjalanan yang melelahkan Shinta dengan diantar ayahnya serta Rudi didesa itu. Perjalanan dari kotanya menelan saat sepanjang 1 mhari perjalanan ditambah jalan yang sangat rusak serta setapak. Didesa itu Shinta di sambut oleh piranti desa itu serta kepala dusun. Dengan sedikit acara, baru Shinta resmi bertugas. Lantas ayahnya serta Rudi pulang ke kota besoknya sesudah mewanti-wanti Shinta untuk waspada. 


Hari pertama ia bertugas Shinta dibantu oleh kader kesehatan yang bertugas penunjuk jalan. Shinta tempati satu diantara tempat tinggal punya kepala dusun yang bernama pak Tanba. Pak Tanba sangat disegani serta ia termasuk juga orang kaya didesa itu. 


Umurnya sekitaran 67 th. serta mempunyai 3 orang istri. Pak inipun seringkali meminjamkan sepeda motornya pada Shinta untuk tugas-tugasnya, terkadang ia sendiri yang memboncengkan Shinta waktu Shinta menginginkan ke desa samping. Untuk Shinta kehadiran Pak Tanba ini sangat membantunya di waktu ia nyaris putus harapan lihat lingkungan desa yang cuma terbagi dalam rimba serta jalan yang cuma dapat ditempuh dengan sepeda motor. 


Karna seringkali diantar kedesa desa yang lain, sering tanpa ada diakui oleh Shinta sudah membuat paka Tanba menyimpan rasa menginginkan mempunyai dari diri paka Taba, terlebih bila dalam berboncengan sering dada Shinta yang montok itu bersentuhan dengan punggung paka Tanba. Jadi lelaki normal iapun rasakan menginginkan yang lebih jauh sekali lagi. Shinta terasa ia tidak dapat bertugas bila tanpa ada dibantu pak Tanba. 


Satu hari waktu pulang dari desa tetangga, mereka kehujanan serta hari waktu itu hujan turun dengan derasnya. Lantas dengan cepat-cepat pak Tanba percepat kendaraannya, dengan automatis Shinta memegang pinggang pak Taba dengan erat serta dalam situasi itu pak Tanba bisa rasakan kehangatan serta sentuhan dada Shinta dengan riil. 


Lantas mereka hingga di tempat tinggal Shinta yang disebut juga tempat tinggal punya pak Tanba. Sesampai di dalam tempat tinggal, Shinta masuk kekamar serta ganti bajunya dengan kimono handuk, tengah pak tanba ia pinjami handuk untuk ganti pakainan yang basah itu. 


Waktu Shinta bertukar baju barusan pak Tanba mengintipnya dari celah pintu kamar itu. Jakunnya naik turun karna lihat kehalusan serta kemulusan kulit badan Shinta semuanya. Dengan langkah tentu ia duduk di ruangan tengah tempat tinggal itu karna di luar hari hujan. “ML Dengan Dokter Perawan“ 


“Wah, hujannya deras sekali pak. ” kata Shinta, “Bagaimana bila nginap di sini saja pak. ”“Ooooo.. terima kasih bu. Bila hujan reda saya juga akan pulang…” jelas pak Tanba. “Baiklah pak…” jawab Shinta. Lantas Shinta kedapur serta membikinkan kopi untuk pak Tanba. “Pak, ini kopinya.. ”. “Wah kopi… dapat tidur sampai larut malam saya malam hari ini buk. ”“O.. ya.. pak.. apa butuh saya ganti dengan teh hanagat? ” jawab Shinta. “Ohh… tidak usah buk.. ini tidak apa. ” timpal pak Taba, sembari melihat kearah Shinta. 


Sampai waktu itu hujan belum juga reda serta paka Tanba sangat terpaksa nginap dirumah itu. Shinta selalu temani paka Tanba bercakap mengenai pekerjaan sampai gagasan ia juga akan menikah. Pak Tanba mendengarnya dengan penuh perhatian serta kadang-kadang mengambil pandang dada Shinta. 


Shinta tidak enak hati bila ia meninggalkan pak Tanba sendirian malam itu karna pak Taba sudah banyak membantunya. Tengah matanya mulai ngantuk. Tengah hiburan dirumah itu tak ada karna tidak ada jaringan tv. Lihat Shinta yang mulai ngantuk itu lantas pak Tanba menyuruh Shinta tidur duluan. 


“Bu, tidur saja dahulu agar saya di luar sini. ” 


“Wah saya tidak enak ni pak waktu pak Tanba saya tinggal. ” Shinta memaksakan dianya untuk selalu bercakap sampai jam memberikan jam 9 00 wib yang bila didesa itu sudah larut ditambah hujan deras.


Dari tadi pak tanba terus memperhatikan Shinta karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap Shinta dengan tidak menampakkan keinginannya.


Padahal saat itu tanpa di sadari Shinta pak Tanba telah duduk disamping Shinta.


“Bu… Shinta.., dingin ya buk..” kata pak Tanba.“Ya pak…,” sahut Shinta.. dengan pasti pak Tanba, meraih tanganShinta…“Ini buk, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Tanba.


Shintapun membiarkan pak Tanba meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu pak Tanba melingkarkan tangannya di bahu Shinta dan mengelus balik telinga Shinta, padahal itulah daerah sensitif Shinta. Kepala Shinta lalu rebah di bahu pak Tanba dan seperti sepasang kekasih pak Tanba terus meransang daerah peka di tengkuk dan bahu Shinta.


Related Posts

Nikmatnya Rangsangan Vagina daerah sensitif Shinta
4/ 5
Oleh

Cewek Bisyar, cerita selingkuh dengan teman kantor, Toket tante, cerita cewek bispak, cerita sex dewasa, cerita sex dokter, cerita sex Tante, cerita setengah baya, cerita toket, ngentot basah.