Selasa

Cerita Bokep Pelajaran Seks Untuk Anak Tetangga

Cerita Bokep Pelajaran Seks Untuk Anak Tetangga Peristiwa ini berlangsung di pertengahan bln. Januari 2004. Malam itu saya pulang lebih malam dari umumnya. Rapat di kantor yang berkelanjutan serta bertele-tele membuat saya cape 1/2 mati. Masuk ke kamar tidurku, saya buka jas kantorku disusul dengan melorotkan rokku serta menjatuhkannya ke lantai demikian saja. Sembari jalan ke arah almari baju, saya buka kancing-kancing blusku. Pas dimuka almari baju saya melepas blusku serta menjatuhkannya ke lantai juga. Saya buka almari bajuku. 


Sesaat saya memilih-milih baju dalam yang juga akan saya gunakan. Pada akhirnya pilihanku jatuh pada celana dalam satin type thong warna kuning muda serta bra tanpa ada tali bahu yang berwarna sama. Kulemparkan celana dalam serta bra ke atas tempat tidurku. Kemudian, saya menuju ke kamar mandi yang terdapat didalam kamarku. Didalam kamar mandi, saya buka celana dalamku yang berwarna putih serta bra yang berwarna sama yang kukenakan mulai sejak pagi. Kubiarkan saja tergeletak di lantai kamar mandi. Saya selekasnya masuk kedalam tempat shower serta mandi. Cuma dengan mandi yang bersih yang dapat mengusir semua kepenatanku sepanjang hari di kantor. 

Cerita Bokep Pelajaran Seks Untuk Anak Tetangga




Waktu menyabuni tubuhku, saya menyabuni sisi payudara serta vaginaku agak lama. Saya nikmati sensasi waktu ke-2 sisi badanku itu tersentuh, meskipun oleh tanganku sendiri. Selang beberapa saat acara mandiku selesai. Saya lalu keluar dari tempat shower serta meraih handuk yang senantiasa bergantung di belakang pintu kamar mandiku. Dengan handuk itu, saya mengeringkan badanku. Kembali pada kamar tidur, saya lalu ambil baju dalam yang di simpan diatas tempat tidur serta kupakai. Kemudian, handuk yang kupakai kuhamparkan di sandaran kursi yang berada di kamarku. Saya membaringkan diriku ke atas tempat tidur. Sisi badanku yg tidak terutup oleh bra serta celana dalam yang kupakai, segera menyentuh lembutnya sprei tempat tidurku. Saya mengambil keputusan untuk beristirahat. Waktu barusan akan terlelap, saya mendengar nada bel pintu. Saya lalu bangkit dari tempat tidurku serta meraih jubah tidur satinku yang berwarna merah muda yang bergantung dibalik pintu kamarku. Sembari jalan ke arah pintu depan, saya menggunakan jubah tidurku dengan tergesa-gesa. Narasi Bokep 


Hal semacam ini sudah pasti mengakibatkan di bagian dada tidak tertutup dengan rapi. Beberapa langkah kakiku mengakibatkan celana dalamku tampak dari belahan jubah tidurku yang panjangnya cuma sepaha. Saya tidak peduli, saya cuma berfikir siapa yang datang. Waktu saya buka pintu, saya lihat seseorang anak lelaki berusia 14 th.. Dia yaitu anak dari tetangga dimuka rumahku. Ditangannya dia membawa satu kotak. Pertama-tama kelihatannya dia terperanjat lihat penampilanku sebab dia dapat lihat beberapa bra yg tidak tertutup oleh jubah tidurku. “Ryan, ada apa, sayang? ” tanyaku. Dengan agak gelalapan dia menjawabku, “Anu Tante, ini ada titipan dari Ibu.. ” “Apa ini? “, tanyaku. Sembari menyodorkan kotak yang dibawanya, dia berkata, “Cuma kue saja. ” Saya lalu ambil kotak itu dari tangannya serta mempersilahkan dia masuk. “Mama kemana? ”, tanyaku. “Keluar sama ayah. Mungkin saja agak malam baru pulang, soalnya ingin mengurusi pesta” “Pesta apa? ” “Perayaan ulang th. perkawinan yang ke 25” “Oh demikian.. ” Saya lalu mempersilahkan dia duduk di kursi ruangan keluargaku. 


Saya lalu ambil air dari dapur serta membawanya keluar. “Ini silakan di minum.. ” “Terima kasih, Tante.. ” Saya tersenyum kecil, sebab pada saat saya menyimpan air barusan ke meja, saya lihat bila matanya melirik kedalam jubah tidurku, pas ke arah buah dadaku yang tertutup oleh braku. Diam-diam saya merencanakan untuk menggoda anak ini. Saya lalu duduk di sampingnya. Sesaat lalu, anak itu saya ajak berbincang-bincang. Sebenarnya anak itu duduknya tidak tenang, namun saya pura-pura tidak memerhatikannya, hingga satu saat dia berkata, “Anu Tante, bra Tante bagus ya.. ” Saya tersenyum kecil. Dalam hatiku saya bersorak senang. Anak ini memerhatikanku. “Memangnya bra Mamamu tidak bagus? “, tanyaku. “Ngak sebaik miliki Tante” “Lho, sempat ngintip Mamanya ya.., ” godaku. Dengan muka yang agak kemerahan dia berkata, “Bukan gitu kan tahu dari jemuran.. ” “Kalau gitu hanya tahu branya saja? Celana dalamnya? ” “Celana dalam juga” “Kalau gitu bagusan mana dengan miliki Tante? ” Saya lalu mengangkat sedikit jubah tidurku. Celana dalamku tampak dengan terang oleh anak itu. 


Dengan muka yang lebih merah, Ryan menjawab, “Punya Tante jauh semakin bagus. Miliki Ibu potongannya umum saja. Warnanya juga paling putih. Miliki Tante sangat bagus.. ” Saya tersenyum serta selalu ajukan pertanyaan, “Pernah saksikan Ibu cuma gunakan bra sama celana dalam? ” Anak itu menggeleng, “Belum.. ” “Mau saksikan bila Tante yang gunakan? ” Anak itu menganggukkan kepalanya. Saya selekasnya berdiri. Sembari tersenyum saya melepas jubah tidurku. Saat ini di depannya saya cuma kenakan bra serta celana dalam saja. “Bagaimana? .. ” “Tante terlihat cantik. Sepertinya Mamanya Ryan kalah deh” “Hush.. waktu Mamanya Ryan kalah? ” “Benar, Tante.. Tante cantik sekali.. ” 


Saya kembali duduk di sofa. Kesempatan ini saya ajukan pertanyaan lebih berani, “Kamu sempat saksikan payudara yg tidak tertutup bra? ” “Ngak pernah” “Mau saksikan? ” Dengan muka memerah, dia mengangguk kecil. Sembari tersenyum saya melepas kait braku. Sesudah terlepas, braku kuhamparkan di samping sofa. Payudaraku terpampang untuk dia. Mulut anak itu terngangga sedikit. “Tante betul-betuk cantik”, cuma itu komentarnya. Matanya selalu saja menggerayangi ke-2 payudaraku. Saya lebih nakal, lantas ajukan pertanyaan, “Mau Tante telanjang sekalian? ” Dia mengangguk juga. Saya melepas celana dalam yang kupakai. Kemudian, kubuka ke-2 kakiku. Vaginaku bersama bulu-bulunya tampak olehnya. Saat ini semua badanku bebas di nikmati oleh anak itu. 

Matanya tak henti-hentinya melalap semua bagian tubuhku. Sebentar-sebentar terlihat sepertinya dia tidak tahan untuk tidak menyentuh tubuhku, tetapi karena dari aku tidak ada tanggapan, maka dia hanya bisa menahan saja. Setelah agak lama, aku kembali berusaha mencairkan suasana dengan obrolan yang lain. Mungkin karena tubuhku dalam keadaan telanjang, anak itu sepertinya kurang menanggapi. Akhirnya setelah beberapa saat, aku mengingatkannya agar segera pulang. Aku mengambil kembali celana dalam, bra dan jubah tidurku dan memakainya kembali di depan anak itu.


Saat hendak keluar pintu, anak itu berkata kepadaku, “Tante, terima kasih ya. Tante betul-betul cantik” Aku tersenyum saja. Dia meneruskannya, “Maukah Tante merahasiakannya untuk kita berdua saja?” Sambil tersenyum aku mengangguk. Anak itu tersenyum juga. Dengan langkah yang riang, dia kembali ke rumahnya. Aku segera mengunci pintu dan kembali ke kamarku. Aku kembali melepaskan jubah tidurku. Hanya dengan mengenakan bra dan celana dalam, aku membaringkan tubuhku ke tempat tidur. Peristiwa tadi membuat aku sangat gembira sekaligus terangsang. Aku kemudian mengambil penis dari karet dari laci tempat tidurku. Aku membuka bra dan celana dalamku dan membaringkan tubuhku yang telanjang kembali ke ranjang. Penis karetku kumasukan ke liang vaginaku dan kugerakkan maju mundur.


Pikiranku kupenuhi dengan adegan dimana aku menelanjangi diri di depan anak itu. Nafsuku yang semakin memuncak akhirnya membuatku orgasme. Setelah mengalami orgasme berkali-kali, aku serasa tidak punya tenaga untuk melakukan apa-apa lagi. Dengan tubuh telanjang yang terkulai lemas dan penis karet yang tertancap di liang vaginaku, aku tertidur dengan pulas sampai pagi. Sejak hari itu, anak tetanggaku selalu ke rumahku bila kedua orang tuanya pergi. Tentu saja setiap kali datang, aku selalu memamerkan pakaian dalam yang aku pakai dan tubuh telanjangku. Cerita Bokep Pelajaran Sex Untuk Anak Tetangga


Pernah satu dua kali aku membiarkannya melihatku sedang mandi. Selain itu, anak itu mulai berani meminjam pakaian dalamku untuk dipakai dan dimainkan. Kalau bertamu ke rumahku, dia akan meminjamnya dan memakainya selama di rumahku. Saat pulang, barulah dia memakai kembali pakaiannya. Tentu saja biasanya pakaian dalam yang dipakainya ikut dipakai ke rumah juga. Biasanya dikembalikan saat bertamu berikutnya. Aku memikirkan kalau bisa aku ingin memotret anak itu dengan memakai pakaian dalamku. Pasti terlihat sexy dan lucu.


Selain untuk masturbasi di kamar, dia mengaku kalau sering memakainya ke sekolah apalagi saat ujian, pikirannya lebih encer. Aku sendiri agak heran juga, bagaimana kalau teman-temannya mengetahui dia pakai bra di balik seragamnya, tetapi sepertinya dia bisa menyiasatinya. Aku sangat senang kalau ternyata anak itu betul-betul mengagumiku, apalagi dia mau memakai pakaian dalamku. Aku tidak merasa jijik dengan laki-laki demikian, sebaliknya aku malah merasa senang. Anak itu paling menyukai kumpulan g-stringku, tetapi aku tidak mengijinkannya untuk dipakai, sebab harganya mahal. Bagaimanapun juga aku takut jika g-stringku menjadi rusak karena dipakai olehnya.


Tentu saja gaun dan jubah tidur tidak boleh juga. Koleksi string bikiniku yang bermacam-macam model dan warna adalah yang paling sering dibawa pulang selain celana dalam dan braku yang biasa aku pakai ke kantor sebab string bikini berbahan awet sedangkan pakaian dalam yang kupakai ke kantor tidak terlalu mahal. Dalam hati diam-diam aku berharap suatu saat aku memperoleh kesempatan untuk mencicipinya, tetapi aku tidak boleh terlalu berani. Aku hanya berharap suatu saat dia akan memintaku untuk melayani nafsunya. Biasanya perasaan itu akan memuncak bila aku melihatnya memakai string bikiniku. Aku berharap bisa menyusui anak itu, walaupun tanpa air susu, hehehe.. Aku juga ingin mencoba kemaluannya yang masih tanpa bulu itu baik di mulut maupun di vaginaku. Aku belum pernah mencoba dengan anak yang belum dewasa. Mungkin rasanya akan berbeda, ya?



Related Posts

Cerita Bokep Pelajaran Seks Untuk Anak Tetangga
4/ 5
Oleh

Cewek Bisyar, cerita selingkuh dengan teman kantor, Toket tante, cerita cewek bispak, cerita sex dewasa, cerita sex dokter, cerita sex Tante, cerita setengah baya, cerita toket, ngentot basah.