Sabtu

Ngentot Di Kursi Goyang dengan Teman Kerja

Cerita Mesum Ngentot dengan Teman Kerja – Menyesal rasanya aku melakukan perbuatan terkutuk ini… hanya karena nafsu aku harus menghianati suamiku. Sebut namaku Mila (29 tahun) seorang ibu rumah tangga dengan satu orang anak yang bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta di kota Semarang sebagai seorang perawat.


Kisah perslingkuhanku terjadi satu tahun yang lalu dengan temanku sesama perawat yang bernama Hendra. Sebelumnya aku sudah kenal baik dengan Hendra (25 tahun) sejak tiga tahun yang lalu saat dia di terima bekerja di tempat yang sama denganku. Aku dan Hendra awalnya hanya kenal biasa saja, karena aku bekerja pada shift A dan dia Shift B.


namun setelah setahun lamanya aku di pindahkan ke Shift B dan satu unit kerja dengan Hendra. Sejak saat itulah aku mulai akrab dengan dia, bahkan saat berangkat dan pulang kerja selalu bersama, aku tidak khawatir karena suamiku juga tahu dan mengijinkan aku di antar Hendra saat berangkat dan pulang kerja.


Kedekatan inilah akhirnya menimbulkan benih- benih cinta antara kami berdua. Dan disinilah kesalahanku berawal, entah mengapa waktu itu aku tak mampu menolak pernyataan cinta Hendra kepadaku padahal aku telah bersuami. Mungkin saat itu aku berpikir kami hanya menjalani hubungan cinta biasa saja sehingga aku tidak terlalu berpikir negatif tentang Hendra.


Hubungankupun berlanjut dan semakin lama semakin dekat, awalnya untuk menunjukkan rasa cinta kami hanya sekedar berpelukan dan ciuman saja sebelum pulang kerja namun lama kelamaan Hendra mulai berbuat nakal padaku terutama bila masuk shift malam, mungkin karena situasi ruang kerja yang sepi sehingga Hendra berani berbuat iseng padaku. Aku masih ingat peristiwa itu berawal saat kami akan memulai kerja shift malam, seperti biasa aku ganti baju kerja dulu di ruang perawat, kami datang terlambat tentunya ruang tersebut sepi karena perawat yang lain sudah standby di unitnya masing-masing.


Aku mengira Hendra masih diluar ruangan, sehingga aku santai saja membuka baju tanpa menutup pintu kamar ganti. Saat tubuhku hanya tertutup CD dan Bra saja tiba-tiba Hendra datang dan langsung memelukku dari belakang, aku sempat kaget namun aku hanya diam saja saat kutahu yang memelukku adalah Hendra. Dia mulai meremas-remas dadaku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggerayangi selangkanganku. Jari tangannya yang nakal langsung mengaduk- aduk lubang kewanitaanku.


Oh… sayang kmu sungguh cantik sekali malam ini, tubuh kamu juga sangat indah…. Oh… Mila… aku cinta sekali sama kamu sayang!!!


Kata-kata rayuan itu langsung membiusku sehingga aku tidak sadar kalau hendra sudah melepas celananya dan melucuti CD yang aku pakai. Aku hanya ikut saja saat Hendra memintaku bersandar pada sebuah meja dengan posisi nungging, setelah itu tiba-tiba kurasakan ujung Kontol Hendra sudah menempel di mulut vaginaku, aku berusaha memegang kontol itu agar tidak di tancapkan, namun terlambat… dengan kondisi nungging dan kedua kakiku di rentangkan tentunya mulut vaginaku jadi terbuka lebar…. sehingga dengan sekali dorong Hendra berhasil menusukkan Kontolnya.


Blesss…… Sleppp…. Ohh…Ahh… Mila sayang . .. Memek kamu nikmat banget…. empuk dan hangat… Hendra langsung mendesah dan memujiku saat berhasil memasukkan kontolnya. Sekali lagi aku terbuai oleh sanjungan Hendra… sehingga aku yang semula mau menolak malahan merasa senang saat Dia mulai menggoyangkan pantatnya dan akupun mulai mendesah… Oh… ahhh…. ahhh….. semakin lama Hendra semakin cepat mengocok kontolnya di dalam memekku selain itu tangannya yang nakal terus meneus meremas dua buah dadaku yang berukuran 34 dan akupun tak bisa menahan lagi untuk orgasme… lalu Crotzzzz….. crotzz…. ohhhh…. ahh…uhhh. … Hendra sayang… kontolmu nikmat banget…. aku sudah keluar sayang…..


lalu Hendra menghentikan goyangannya untuk memberiku kesempatan beristirahat. Sambil memulihkan tenaga, Hendra memintaku duduk di kursi sambil mengulum kontolnya yang berdiri tegak, aku menurut saja. Seperti anak kecil yang sedang menikmati permen loli pop, dengan semangat aku menyedot dan menjilati kontol Hendra yang ukurannya 2 kali lebih besar dari milik Mas Iwan (35 tahun) suamiku. Setelah melihatku tenagaku pulih Hendra kembali mengentotku dengan posisi berdiri berhadapan Bless…. Bless …. tanpa kesulitan kontol Hendra menerobos vaginaku yang sudah basah dan licin, kresek… kresek…. jembutku yang lebat dan hitam menjadi mainan jari-jari Hendra.


Oh… ahh… terasa nikmat sekali. Namun baru beberapa kali bergoyang, tiba-tiba alarm ruang kerja berbunyi sebagai tanda mulai kerja di ruang pasien. Hendra tampak kecewa karena terpaksa hasratnya tertunda karena kami harus segera menyudahi permainan. Kami lansung membersihkan tubuh kami di kamar mandi dan segera berpakaian. Saat keluar ruangan wajah Hendra masih tampak murung, aku segera menyapanya… Sudahlah sayang jangan murung gitu…. aku tahu kamu masih pingin dilanjutkan, tapi hal itu nggak mungkin karena bisa ketahuan pengawas ruangan…. Aku janji deh lain waktu bakal bikin kamu puas…!! Pernyataanku ini akhirnya bisa membuat Hendra kembali tersenyau…


Terimakasih ya sayang, kamu benar-benar pengertian, oke deh lain waktu kita lanjut lagi. Dua hari setelah kejadian itu Hendra menagih janjiku, saat itu kami memang masuk shift siang. Saat itu sekitar pukul 10 siang Hendra sudah datang ke rumah kontrakanku, padahal kami baru masuk kerja pukul 1 siang, kondisi rumahku memang sepi. Suamiku sudah berangkat kerja, sementara anakku masih di Sekolah. Aku sebelumnya tidak tahu kalau Hendra telah merencanakan itu semua. Sesaat setelah masuk rumah dia langsung menemuiku yang baru selesai mencuci baju.


Eh Hendra… Tumben datangnya lebih awal, ada apa…? Ga ada apa-apa sayang, cuma mau nagih janji aja sama kamu…. Aku masih bingung saat itu, sehingga aku tidak memperdulikan Hendra yan berdiri di hadapanku, sambil berjalan menuju dapur akupun menanyakan pada Dia, emang aku janji apa sama kanu…? Hendra hanya tersenyum sambil mendekatiku kemudian memelukku. Dia langsung menyelinapkan tangannya ke dalam rok dan jari-jarinya langsung mengusap-usap memekku yang masig tertutup CD. Sambil berkata ” Sayang… kamu kan belum bikin aku puas malam itu…” aku akhirnya ingat juga. Hendra, tunggu sebentar…. Ada apa lagi? tanya Hendra sambil menghentikan usapannya di selangkanganku.


Aku belum mandi… pasti kamu ngaak mau kan ngentotin memekku yang bau… Hendra kembali tersenyaumm sambil berkata, Kalau gitu kita mandi bareng aja sayang biar lebih hot… Akhirnya kamipun segera melucuti baju masing-masing, dalam kondisi bugil kami berjalan bergandengan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi kami saling mengguyur tubuh kami dan saling menyabuni. Dengan sabun kami saling menggosok alat vital kami sehingga akhirnya kami sama-sama terangsang. Segera saja kami guyur tubuh kami hingga taubuh kami bersih dari sabun. Sesudah itu Hendra memintaku untuk menungging sambil berpegangan pada bak mandi.


Dari belakang Hendra langsung menancapkan kontolnya dan langsung bergoyang, Bless slep…..


sleppp… ahh…ahh…


Goyangan Hendra benar-benar mantap, dia sangat pintar memainkan gairahku dengan meremas-remas toketku yang bergoyang- goyang tidak teratur karena hentakan pinggang Hendra yang kuat, beberapa menit kemudian Crottt… croottt… aku mencapai orgasme, tubuhku langsung lemas. Setelah beristirahat sebentar Hendra kemudian mengajakku melanjutkan permainan di kamar, dan aku mengikutinya.


Di atas kasur segera kulentangkan tubuhku, aku hanya pasrah saja apapun yang akan dilakukan oleh Hendra. Hendra langsung menindih tubuhku dengan posisi 69 dan langsung mengarahkan kontolnya ke mulutku. Aku tau apa yang di inginkan oleh Dia, langsung saja ku jilat dan kusedut senjatanya, sementara itu, di selangkanganku hendra juga melakukan hal yang sama. Lidahnya yang nakal terus menjilati klitorisku sambil sesekali disedot- sedot, rasanya benar-benar nikmat.


Setelah puas dengan pemanasan itu Hendra langsung mengentoti tubuhku, masih dalam posisi terlentang aku menikmati keperkasaan selingkuhanku itu. Kontolnya yang super jumbo tampak jelas di matakau dengan bebas keluar masuk menjelajahi memekku. Dengan kondisi birahi tinggi semacam itu aku lupa bahwa sebenarnya aku telah memiliki suami dan anak. Yang kupikirkan hanyalah bagaimana caranya terus menikmati gairah itu.


Slepp…. sleppp… Ahhh…ahhh Ohh….aohhh rasanya memang dahsyat. Dan berbagai macam gaya dalam berhubungan intim di praktekkan oleh Hendra, ini adalah pengalaman baru bagiku karena saat melakukan dengan suami aku hanya terlentang saja dan pasrah sampai suami puas. Bersama Hendra sangat berbeda, karena aku dilibatkan untuk aktif dalam ngentot itu, bahkan Dia juga mengajariku bermain diatas, entah berapa kali aku mengejang karena orgasme. Stamina Hendra memang luar biasa…. mungkin seperti kuda.


Di dalam kamarku itu kami sama-sama puas hingga kami kelelahan. setelah kembali pulih kami kembali mandi bersama dan langsung berpakaian seragam. Untungnya kami menyelesaikan tepat waktu, karena setelah kami dalam kondisi rapi anakku pulang dari sekolah yang diantar suamiku sekalian istirahat siang. Kamipun bertingkah biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa, sehingga Suamiku tidak curiga. setelah makan siang kamipun berangkat kerja dengan berboncengan motor. S


epanjang perjalanan kupeluk erat tubuh Hendra sambil kutempelkan gundukan vaginaku ke pantatnya. Walaupun tertutp pakaian kami aku tetap merasakan getaran berbeda. Sejak saat itulah aku sering ngentot dengan Hendra, baik di rumahku, tempat kos Hendra maupun di tempat kerja. Kami melakukannya dengan hati-hati dan rapi, sehingga suamiku tidak tahu walaupun aku ngentot 3 sampai 4 kali dalam seminggu bersama Hendra. Dan hubungan itu terus berlanjut hingga sekarang


Pengalaman Ngentot Tante Yang Liar Dan Buas

Cerita Mesum Ngentot Tante Yang Liar Pada hari minggu, aku jalan-jalan ke pusat pertokoan di Jln. Sumatera. Rencananya sih, aku mau membeli keperluan sehari-hari, kebetulan saat itu aku ada sedikit uang. Sesampainya di pertokoan, tatkala aku sedang melihat-lihat makanan ringan, tiba-tiba aku ditabrak oleh seorang wanita cantik yang usianya kira-kira 35 tahun, sehingga barang-barang yang berada di tanganku jatuh semua, lalu si wanita itu minta maaf kepadaku.


Aku hanya tersenyum karena menurutku nggak masalah karena yang menabrakku adalah wanita cantik dan seksi. Lalu aku jongkok untuk mengambil barang-barangku yang jatuh tadi tapi si wanita itu jongkok juga sehingga kepala kami saling berbenturan tanpa disengaja. Sekarang giliranku yang minta maaf tapi wanita tersebut hanya tersenyum saja.


“Sendirian Bu?” tanyaku.Si ibu menjawab, “Sebenarnya berdua, tapi teman saya lagi ke toilet dulu.”“Borong nih?” tanyaku lagi.Dengan tersenyum si wanita tadi menjawab, “Ahh, nggak juga.”Kemudian si wanita tadi bertanya lagi, “Di mana Adik tinggal?”“Setiabudi”, jawabku dengan singkat tapi pandanganku terarah pada wajah wanita tadi.“Oh kebetulan kita sama-sama satu arah, saya juga tinggal di Lembang, bagaimana kalau kita sama-sama pulangnya nanti?” tanya wanita tersebut.


Saya diam saja namun dalam hati ada juga rasa senang diajak oleh wanita cantik. Tanpa diduga wanita itu membawa barang-barangku ke kasir sekalian dengan miliknya untuk dibayar. Di situ saya bertemu dengan temannya yang ke toilet tadi, yang ternyata bernama Ririn, usianya sekitar 5 tahun lebih muda dari si ibu tadi. “Sudah Jeng?”, tanya Ririn ke pada ibu tadi. “Oh, sudah hanya sedikit kok.” Lalu kami pergi ke basement untuk pulang.


Singkat cerita kami sudah dalam perjalanan pulang, ngobrol di mobil dari kenalan sampai dengan masalah yang sangat pribadi. Ternyata si ibu tersebut bernama Lela, mereka dari kalangan Borju yang suaminya bekerja sebagai pengusaha yang jarang pulang ke rumah. Hari itu kurasakan sangat indah di dalam mobil mewah bersama dua orang wanita cantik, apalagi Ririn yang memakai rok mini dan baju transparan, sehingga BH dan pahanya jelas terlihat. Lela sambil menyetir terus berusaha menggodaku. Tanya pacar segala. Tak terasa aku hampir sampai di Setiabudi tapi Ririn yang berada di sampingku mencegah.


“Jangan Dik, lebih baik main dulu ke villa kami di Lembang”, ajaknya, “Ntar pulangnya diantar lagi.”Lela pun ikut nimbrung, “Iya Dik, kebetulan di rumah sepi dan juga kami butuh teman untuk ngobrol.”


Ririn yang mengenakan rok mini selalu bikin aku ngiler apalagi dia sengaja menaikkan rok mininya sehingga pahanya yang putih mulus terlihat jelas. Aroma wewangian yang dipakai oleh Ririn semakin menambah indahnya suasana. “Dik, ngantuk nggak?” tanya Ririn. Terus dia mengalihkan pertanyaannya. “Kalau ngantuk tidur aja di sini”, sambil membuka lebar pahanya sehingga terlihat jelas bagian yang sangat disukai oleh pria.


Belum lagi aku menjawab dia sudah menarik kepalaku ke pahanya. aku tak kuasa menolaknya lagi pula aku senang, untung kaca mobilnya gelap sehingga hanya Lela dan aku yang mengetahui apa yang diperbuat oleh Ririn kepadaku. “Dik kok kamu diam saja?”. aku pura-pura bego padahal aku sudah mengerti, “What the hell she wanted.”


Kemudian dia menyuruhku untuk mengerjai bagian vitalnya, dan kuturuti saja kemauannya. Dia kini duduknya sudah tidak karuan seperti orang ambeyen saja. Tiada keraguan lagi di dalam benakku untuk mengerjainya. Pertama-tama kuraih kedua payudaranya yang sebesar buah mangga, lalu kuremas dengan mesra dan dilanjutkan dengan meraba pahanya yang mulus sehingga dia terengah-engah. Tidak puas dengan meraba, maka kulanjutkan dengan menjilat bagian pahanya.


Jilatanku semakin panjang saja mulai dari lutut sampai ke paha lalu ke arah “bukit surganya” yang masih terbungkus celana dalamnya. Tanpa perintah, langsung kulepaskan celana dalamnya dan kini terlihat bukit kemaluannya yang berwarna merah muda yang dikelilingi oleh rambut yang tidak begitu lebat. Kerongkonganku tiba-tiba kering tatkala melihat pemandangan yang begitu indah. Ririn merebahkan tubuhnya sambil membuka pahanya lebar-lebar di atas jok. Tanpa buang waktu lagi kulanjutkan permainan setan ini.


Kujilati, kuciumi sambil kumasukkan telunjukku ke lubang senggamanya. Ririn menggeliat-geliat bagaikan cacing kepanasan sambil menjambak rambutku dan mendesakkan wajahku ke arah alat vitalnya. Lela hanya melihat perbuatan kami berdua sambil bersiul menirukan suara musik dari tape mobil seakan tidak mempedulikanku yang bercumbu dengan Ririn, ntar juga dia kebagian.


Sambil terus menjilat, mencium, menyedot sambil kumasukkan jariku. Ririn pun seperti orang kesurupan, menggeliat ke sana sini. Oh, indah sekali hari ini. Sekarang kugunakan telunjukku untuk mengutak-atik onderdil yang ada di dalam liang senggamanya dan ibu jariku kutekan-tekan ke klitorisnya. Lalu jilatan-jilatan kuarahkan ke sekitar belahan-belahan memeknya. Cara ini semakin membuat dia tersiksa kegelian tapi membawa kenikmatan yang luar biasa. Rasa bau amis, mual dan asin bersatu dalam kenikmatan. aku memainkan dan menjilati liang senggama Ririn yang indah itu.


Hampir 20 menit aku bermain di daerah kemaluan Ririn. “Udah dulu Dik, aku sudah tidak kuat..” Kemudian Ririn bangkit dan memintaku supaya mengeluarkan batang kejantananku. Dengan susah payah kukeluarkan milikku dan akhirnya keluar. Kemaluanku yang sudah ereksi sejak pertama naik mobil dipegang dengan mesra oleh Ririn, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya, sambil menjilati.


“Oh, nikmat benget Mbak.. terus Mbak.. oughh..” itulah kata-kata yang keluar dari mulutku. Ririn yang sedang kesetanan terus-menerus memainkan senjataku yang berkepala botak itu. Lendir yang keluar dari lubang pipisku pun terus dia jilati. Enak sekail, tapi kalau aku konsentrasi ke sini terus lama-kelamaan aku bisa keluar, maka kualihkan perhatianku pada persoalan yang lain.


Hampir 20 menit Ririn bermain dengan kemaluanku dan tak terasa kami sudah sampai di villa milik Lela yang mewah. Ririn merapikan rok dan rambutnya yang acak-acakan tapi celana dalamnya di masukkan ke dalam tas. Gerbang terbuka secara otomatis lalu mobil masuk ke garasi, kami pun keluar dari mobil dan masuk ke villanya. Ririn terus saja memelukku dari belakang sambil menjilati leherku, kemudian Ririn membawaku ke kamar Lela yang luas.


Di dalam kamar tersebut, Ririn langsung membuka seluruh pakaiannya. Begitu pula aku membuka seluruh pakaianku. Ririn pun kini merebahkan tubuhnya yang telah polos tanpa selembar benang pun di atas kasur yang empuk lalu dia menginginkan agar posisiku di atas tubuhnya, dimana dia akan mengerjai alat vitalku begitu juga sebaliknya. Kemudian kami pun beraksi. Yess, nikmat.. enak.. oughh..” itulah kata-kata yang keluar dari mulut kami berdua diserta desisan.


Tak lama kemudian Lela pun masuk sambil membawa segelas air susu, segelas kuning telur bebek yang entah berapa jumlahnya dan dua botol kratingdaeng. “Minum dulu Dik”, kata Lela, “Lalu kita lanjutkan.” Kemudian aku mengambil segelas air susu, setelah itu gelas yang berisi kuning telur bebek setelah habis baru satu botol kratingdaeng. Walaupun perut ini sudah penuh tapi demi lancarnya daya dobrakku, ya kupaksakan karena ini untuk kepuasan kita bertiga. Kemudian Lela memujiku, “Wah, kamu mirip dengan aktor film x kesukaan tante.. pasti kamu mainnya juga hebat..”


tante Lela yang berparas ayu, bibir agak tebal dan mata sayu memandangiku dari wajah sampai ke arah kemaluanku. Lalu kuraih kepalanya dan kuarahkan ke wajahku. Lalu bibir kami saling berpagutan. aku yang duduk telanjang di tepi ranjang sedangkan tante Lela berdiri. Ririn yang sudah telanjang di belakangku tidak tinggal diam. Dia menghampiri burungku.


Okh, desahanku pun terdengar sambil bibir tante Lela bertautan dengan bibirku. Tanganku pun bergerilya melepaskan pakaian yang dikenakan Lela. Sesudah pakaian terbuka, kutarik BH-nya dan terlihat buah dada Lela lebih besar dibandingkan dengan milik Ririn. Ririn kini sedang melumat kejantananku sementara tangan kanannya meremas-remas biji pelirku dan tangan kirinya memegang celana dalamku. Benar-benar pengalaman yang fantastik bisa bercinta dengan dua wanita sekaligus.


Lela yang kini setengah telanjang meronta-ronta saat kujamah payudaranya dan meremasnya mesra. Ini benar-benar hebat, suara gemercik air ludah Ririn yang mengulum kemaluanku dan desahan tante Lela kini mewarnai nuansa di kamar yang terhitung luas, jauh bila dibandingkan dengan kamarku. Andai aku tinggal di sini mungkin aku akan sangat berbahagia ditemani dua wanita yang cantik, binal dan haus seks. Payudara besar milik tante Lela kuremas-remas dan yang satu kujilat, kulum dan kusedot-sedot sambil tanganku berusaha melepaskan celana jeans tante Lela yang ketat.


Akhirnya Lela membuka celana jeans-nya sendiri sedangkan celana dalamnya saya lepas dengan menggunakan gigiku. Woww, indah sekali barang milik Lela. Lela meronta-ronta. Tanganku mulai nakal bersamaan lidah, tanganku pun ingin bermain dengan memek Ririn. Desah Lela pun terdengar begitu memburu. Sementara itu Ririn pun masih sibuk bermain dengan kejantananku. Rupanya Ririn pun sudah tak tahan ingin suatu proses pengakhiran. “Ganti posisi dong..” bisik Lela sambil naik ke atas ranjang.


“Woww, Dik masukin dong.. udah nggak kuat nich.. pengin ngerasain punyamu..” desah Ririn tertahan sambil membimbing batang kemaluanku menuju liang senggamanya. Sementara itu Lela pun tidak ketinggalan, dia mengangkangkan pantatnya kemudian dia dekatkan pada wajahku. Wow, sungguh pemandangan yang indah tatkala liang senggama Lela tepat berada di wajahku. Kesempatan ini tidak kusia-siakan, kujilat mesra liang senggama Lela yang membuat Lela menggelinjang tanpa ampun.


Tak lama kemudian Ririn pun mengikuti langkah Lela, mengarahkan lubang senggamanya ke wajahku. aku berada di bawah dua cewek yang haus seks. Ririn terlihat merem-melek, tatkala Lela mengangkat pantatnya untuk berubah arah. Dia yang tadi membelakangi Ririn, kini mereka saling berhadapan. Kemudian Lela pun menurunkan pantatnya ke arah wajahku, memeknya seakan tersenyum kepadaku. Desisnya pun terdengar, “Woww, indah sekali.. nikmat.. enak..”


Dengan tenaga yang masih tersisa saya menawarkan pada Ririn supaya berganti posisi. Lima menit kemudian Ririn dengan tenaga sisa berusaha bangkit lagi kemudian dia menggoyangkan pinggulnya, kini Lela dan Ririn saling berhadapan di atas tubuhku yang di banjiri peluh, lalu mereka saling berpelukan dan saling menjulurkan lidah masing-masing. Mereka ternyata kalangan biseks tapi tidak masalah bagiku, ini merupakan pengalaman baru bagiku. Ririn kini menggeliat dan seluruh tubuhnya kejang-kejang pertanda Ririn akan mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya dan dia pun berbaring di samping kiriku.


“Sekarang bagianmu Lel.. kamu maunya posisi yang gimana..?” bisikku mesra. Rupanya Lela menginginkan posisi doggy style. Sambil mengangkat kaki kirinya, kupandangi liang senggama Lela. Kupermainkan dulu liang kewanitaannya dengan jariku. “Ooukh..” desahannya pun terdengar dan aku senang pertanda di sedang dalam keadaan siap tempur. Lela yang kini menungging semakin membuatku tak sabar, kemudian kuarahkan batang kejantananku ke liang senggama Lela. dan.., “Bless..”


tanpa halangan yang berarti kejantananku menembus liang kemaluan Lela. Sambil menyentakkan pantatku, kumainkan jariku di lubang pantatnya. Lela mengeliat-geliat, rupanya letak kelemahannya terdapat pada lubang yang mirip sumur itu. Ririn yang terkulai lemas hanya senyum-senyum saja, dia mengakui bahwa aku yang terbaik dari lawan-lawan yang pernah dia pakai.


Lihat juga : Video Mesum Pembantu Binal


Hampir 30 menit kukerjai milik Lela, rupanya Lela pun sudah merasakan jenuh dengan permainan ini, dan sekarang dia memintaku untuk memasukkan kajantanaku ke lubang pantatnya. Lalu kuarahkan rudalku ke arah anusnya tapi sebelumnya kujilati dulu untuk melicinkan jalannya penetrasiku. Pertama belum berhasil, kemudian aku meminta bantuan Ririn yang sedang terkapar di sampingku untuk melumasi rudal yang belum berhasil mendobrak lubang pantat Lela.


Ririn pun melakukannya, dia melumat rudalku dengan lidahnya, kemudian dia mengulum dan menjilati batanganku sampai terlihat licin lalu kucoba melakukan penetrasi lagi, kutekan pantatku. 1.. 2.. 3.. akhirnya aku berhasil menerobos lubang sumur Lela. Lela pun merem-melek bagaikan anak yang sedang mengorek kupingnya dengan bulu ayam, ini benar-benar luar biasa. Untung aku jalan-jalan kalau tidak, mungkin yah takkan pernah merasakan gimana asyiknya bermain dengan dua wanita sekaligus.


Hampir 24 menit kami melakukan anal seks, sampai akhirnya kami berada pada puncaknya dan setelah itu kami pun tak berdaya. aku dan Lela terkapar lemas setelah menyemprotkan cairan nikmatku yang sangat banyak ke lubang pantat Lela. aku pun tertidur sambil memeluk kedua wanita setengah baya tersebut.Incoming search terms:Share on:TwitterFacebookGoogle +Cerita Mesum Ngentot Tante Yang Liar 

Nikmatnya Goyangan Kuda Binal Perawan Gadis Tomboy

Cerita Mesum Nikmatnya Perawan Gadis Tomboy ,OK sebelum nya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Yanto umurku sekarang 33 th. Kisah ini adalah kisah nyataku yang aku alami bersama dengan anak tetanggaku sekitar 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih kuliah dan Ayu, sebut saja begitu, umurnya masih sekitar 18 th dan baru saja lulus dari SMU. Ayu orangnya supel dan mudah bergaul dengan siapa saja. Maka dari itu semua orang dilingkungan tempat tinggalku kenal dengan dia.


Selain itu juga Ayu aktif dalam berbagai kegiatan dilingkungan kami seperti halnya karang taruna dan dia selalu terpilih menjadi ketua panitia dalam setiap kegiatan dilingkungan kami. Sifatnya yang energik itulah yang disukai siapapun. Satu lagi sifat yang sulit dipisahkan darinya yaitu, dia seorang gadis tomboy, walaupun dia sering marah jika disebut begitu. Sikap Ayu padaku sudah seperti adikku sendiri. Dia seringkali main ke rumahku untuk sekedar bercengkerama dengan keluarga kami. Dan juga pada tetangga yang lain dia juga begitu. Karena begitu akrabnya denganku sehingga dia sering keluar masuk kamarku untuk sekedar membangunkanku dari tidur mengajakku bercanda atau kadang-kadang dia juga tak segan untuk curhat denganku.


Kebiasaan itulah yang selalu dilakukannya hingga pada suatu saat aku lupa mematikan komputer yang ada dikamarku setelah aku mengerjakan paper untuk mata kuliah Ilmu Sosial Dasar semalam suntuk. Karena kelelahan aku tertidur dimuka komputer dan aku tinggalkan komputerku dalam keadaan menyala. Sebagai anak muda menyimpan gambar-gambar porno dari disket ke disket atau bertukar VCD porno adalah hal yang wajar diantara aku dan teman-temanku. Rasa khawatirku muncul dan aku bergegas bangun. “..Mas, koq komputernya gak dimatiin sih..?” tanya Ayu sambil menggeser-geser mouse.


Untung saja ia hanya main game solitaire. Aku banting lagi tubuhku yang masih setengah nyawa ke kasur busa yang ada dilantai. “..iya..semalem..abis ngerjain tugas..aku ketiduran, Yu..” kataku sambil bermalas-malasan dikasur “..iya..udah sana mandi..! mana bau ih..udah sana..!” bentak Ayu sambil bercanda menirukan gaya Ibuku yang biasa membangunkanku dengan kata-kata itu. “..hoahhh..!!” aku menguap sambil menggeliat mengumpulkan nyawa. “..idih..baunya kemana-mana..udah sana mandi..mo mandi gak..hah?!” kata Ayu sambil merapat padaku dan memukul guling ke mukaku.. “..aduh..duh..aduh..he..he..he..aduh..!!” aku pura-pura sakit sambil tertawa terkekeh.


“..udah..sana..mandi..sana!!” bentak Ayu sambil terus memukul-mukul dengan bantal ke mukaku Tak tahan diserang bertubi-tubi aku akhirnya menyerah dan bergegas ke kamar mandi sambil mengambil handuk dan pakaianku. Hari itu hari sabtu jadi aku tak perlu tergesa-gesa karena hari itu hari libur. Ada yang aneh karena Ayah dan Ibuku yang biasanya ada dirumah kini tidak ada. Setelah itu aku kembali ke kamarku. “..Yu..Ibu sama Ayahku kemana..?” tanyaku pada Ayu “..lho..Mas..koq..gak tahu sih..?” Ayu balas bertanya “..nggak..ada apa..?” tanyaku lagi.. “..Ibu sama Ayah Mas..tadi pagi udah berangkat ke Bekasi..katanya mo lihat anaknya Mas Robi..” cerita Ayu.


Mas Robi adalah abangku. Anaknya yang juga adalak keponakanku yang umurnya baru 2 tahun sakit. Ayah dan Ibuku menengok keponakanku yang adalah cucu mereka juga. “..Oh..” aku baru mengerti “..iya..nah tadi Ayah sama Ibu mas Yanto nitip rumah ke aku..” kata Ayu “..Oh..” sahut ku “..ah..oh..ah..oh..apanya sih..?!” hardik Ayu sambil bercanda. “..ah..nggak..” kataku sambil memperhatikan Ayu Wajah Ayu sepertinya biasa-biasa saja. Hanya kulitnya yang putih mulus yang membuatnya terlihat cantik. Rambutnya yang dipotong pendek semakin membuat ia kelihatan tomboy.


Tubuhnya sintal dan padat menyiratkan kalau ia seksi. Dalam hatiku ingin sekali menikmati tubuhnya itu yang aku rasa lebih nikmat daripada pelacur kelas kakap sekalipun. Aku atur strategi bagaimana caranya supaya aku bisa menikmati tubuhnya. “..kenapa sih, Mas..?!” tanya Ayu yang membuat lamunanku buyar seketika “..akh..nggak..eh..Ayu udah sarapan belom..?” tanyaku mengalihkannya “..kenapa sih..mau Ayu buatin yah..?” kata Ayu “..aduh kamu tuh baik sekali sih..” kataku memujinya “..iya dong..siapa dulu dong..Ayu..” katanya membanggakan diri sambil meinggalkan kamarku Aku buka gambar-gambar porno di folderku.


Aku pajang besar-besar untuk memancing Ayu supaya melihatnya. Aku ingin tahu reaksinya. Tak lama kemudian memanggilku. “..mas udah tuh..” katanya. Aku meninggalkan komputerku dalam keadaan gambar terdisplay besar-besar dimonitor. Perkiraanku benar saja. Ayu kembali ke kamarku. Aku sengaja membiarkannya melihat gambar-gambar porno itu karena ingin tahu reaksinya. Sementara itu aku sarapan diruang makan. Setelah itu aku kembali ke kamarku. Tak ku sangka dan tak ku duga Ayu ternyata membolak-balik gambar-gambar yang ada difolderku sambil melihat gambar-gambar yang lain. Aku hanya memperhatikannya dimuka pintu tanpa sepengetahuannya. Aku tak bisa melihat wajahnya karena ia membelakangiku entah bagaimana mimik mukanya.


Perlahan aku dekati dia berbicara. “..ehm..lagi ngapain, Yu..?” tanyaku “..ehm..nggak..eh..eh..aduh..maaf..yah, Mas..eh..Ayu nggak sengaja..maaf udah buka-buka foldernya Mas..” kata Ayu. Ku lihat mukanya merah dan berkeringat. “..ah..nggak pa-pa..koq..itu juga buat ngilangin stress aja..” kataku dengan ringan “..aduh..gimana..nih.maaf yah ..mas..” kata Ayu memohon maaf padaku. Padahal aku tahu kalau Ayu malu setengah mati. “..enggak..nggak pa-pa..koq..” kataku lagi Kali ini aku menuntun tangannya yang memegang mouse supaya lebih aktif lagi membuka gambar yang lain. Aku rasakan keringat dingin yang membasahi tangan Ayu.


“..rileks aja oke..” kataku sambil meniup tengkuk leher Ayu. Teknik ini untuk membangkitkan birahi wanita. “..emh..Mas..” sahut Ayu “..tuh lihat..ditunggingin gitu trus ditubles deh pantatnya..” kataku mengomentari gambar doggy style “..ih..masak sih..Mas..hiiy..jorok..ih..!” kata Ayu terkaget-kaget Tanganku membimbing tangannya yang memegang mouse untuk melihat gambar selanjutnya. Kali ini gambar seorang gadis mengulum-ngulum penis pria yang berukuran besar dan panjang. “..kalo yg ini..serem..ah..” bisikku sambil terus meniup tengkuk lehernya. “..ih..jijik..ih..udah ah, Mas..liat yang lain aja..” bisik Ayu Tanganku terus membimbing tangannya yang memegang mouse hingga gambar berikutnya. Kali ini gambar vagina yang dijilati oleh pria.


Ayu terbelalak. “..tuh..dijilatin..tuh..enak kali yah..?!” bisikku ditelinganya “..ih..apa nggak jijik tuh, Mas..?!” tanya Ayu terheran-heran “..nggak..enak..koq..liat aja tuh cowoknya ke enakkan gitu..” kataku “..ih..” Ayu masih terlihat jijik. “..kalo kamu mau..Mas mau tuh jilatin..” bisikku sambil menawarkan “..” Ayu diam saja “..gimana, Yu..kamu mau nggak..enak koq..” rayuku “..engh..nggak..ah..” kata Ayu “..ih..enak..enak banget..koq, Yu..” rayuku lagi “..Mas..nggak jijik..?” tanya Ayu “..nggak sayang..malah..Mas yang keenakan..” rayuku lagi “..ih..eng..” Ayu masih jijik. “..oke deh..gimana kalo mulai dengan ini dulu..” kataku sambil mengulum bibirnya dalam-dalam. “..emh..”


hanya itu suara yg aku dengar dari mulut Ayu. Aku yg berdiri dibelakang Ayu kali ini mengulum bibir Ayu dalam-dalam. Ciumanku aku arahkan ke tengkuk lehernya sambil ku jilati tengkuk leher yang putih mulus itu. “.emh..Mas..ohh….” hanya itu suara dari mulut Ayu membalas seranganku. Ciuman dan jilatanku aku arahkan ke dagu dan leher Ayu terus ke bawah. Tapi kausnya masih menghalangi aksiku. “..Ayu..bajunya, Mas..buka yah..?” bisikan rayuanku “..emh..” hanya itu suara yg keluar dari mulut Ayu. Aku tak tahu apakah itu berarti ya atau tidak. Perlahan-lahan aku tarik bajunya Ayu tak memberontak sedikitpun. Aku teruskan menarik kaus itu hingga terlepas.


Tak ku sia-siakan kesempatan ini sambil terus membuka BH-nya. Aku tarik kancing BH-nya yg berukuran 36B. Aku lihat tulisan itu pada tanda label pada BH-nya. Kini tubuh Ayu sudah topless dan siap aku gempur bagian atasnya. Perlahan-lahan aku papah Ayu ke kasur yang ada dilantai kamarku. Aku baringkan ia dan aku teruskan aksiku tadi. “..Ayu..mau diterusin gak nih..” tanyaku. Aku takut nanti ia melapor pada orangtuanya kalau ia diperkosa. “..engh..mmhh..main atas aja yah..Mas..sshtt..” pintanya dalam keadaan horny Rupanya Ayu sudah beberapa kali main pas foto dengan teman-temannya dulu waktu disekolah. Jadi ia sudah tak heran lagi dengan yang beginian.


Kali ini bibirku mengulum dan lidahku menjilati buah dada yang bulat dengan putting susu berwarna coklat kemerahan mengacung ke atas. Aku mengulumnya sambil lidahku memainkan putting susu itu. tanganku menggerayangi buah pantatnya yg padat berisi. Aku teruskan dengan membuka celana pendek yang dikenakannya. Kali ini Ayu agak bertahan. Dia tidak mau menaikkan pinggulnya supaya celananya mudah diperosotkan. Sementara itu aku melepaskan celana pendek kolorku dan juga kausku hingga aku hanya celana dalam saja. “..emh..jangan..mas..sshh..” pinta Ayu dalam desahannya. “..gimana..Mas..bisa ngejilatin itunya Ayu..?” tanyaku “..engh..jangan..mass..sshh..main atas aja..” pinta Ayu


“..nggak koq..Yu..Mas Cuma mo liat ama jilatin itunya kamu aja..Mas nggak akan ngapa-apain deh..” rayuku Setelah itu Ayu seperti membolehkanku. Terbukti kali ini ia mengangkat sedikit pinggulnya supaya celananya bisa diperosotkan. Aku ambil dua sekaligus celana dalam dan celana luarnya sehingga Ayu langsung telanjang bulat. WOW! Kini tubuh yang selama ini aku idam-idamkan terpampang jelas didepan mata “..ih..mas..tapi mas..jangan yah..” pintanya supaya aku juga tidak telanjang “..lho..kenapa sayang..?” tanyaku “..engh..jangan..deh..” pintanya lagi sambil kedua tangannya mencoba menutupi bagian paling pribadinya “..kenapa..kamu takut..?” tanyaku “..engh..cukup deh..gini aja..Ayu takut, Mas..” katanya dibalik nafasnya yang menderu Aku tahu kalau Ayu masih perawan dan aku juga tak mau merusaknya. Cerita Mesum Nikmatnya Perawan Gadis Tomboy


Hanya ingin memainkannya saja. Aku perhatikan bentuk tubuh Ayu yang benar-benar indah itu. Buah dada yang bulat dengan putting susu coklat kemerahan mengacung menantangku. Perut yang mulus putih bersih dan kencang. Paling utama bagian dibawah perut yang ditutupi bulu-bulu halus. Dibalik bulu halus itu terdapat bongkahan daging merah dengan celah yang sempit dari situ tersembul seonggok daging kecil seperti kacang merah merekah. “..Ayu..punya kamu indah..banget..sayang..” kataku sambil mendekati vaginanya dan langsung mengulumnya.. “..oufh..sshhtt..engh..emh..sshtt..ough..” Ayu melenguh dan mendesah penuh kenikmatan ketika bibirku mengulum bibir vaginanya.


“..gimana enak..kan sayang..?’ bisikku. “..emh..sshtt.ough..sshhtt..ough..sshhtt..ough..” suara desahan itulah yang keluar dari mulut Ayu. Aku kulum-kulum kelentitnya sambil sesekali lidahku menerobos celah sempit dibawah kelentitnya. Aku julurkan lidahku dalam-dalam hingga lidahku aku merasakan seperti ada yang menghalanginya. Aku semakin yakin kalau Ayu masih benar-benar perawan. Sementara itu cairan putih bening tak henti-hentinya keluar dari kelentitnya membasahi lidah dan bibirku. Aku jilat dan aku hisap lalu aku telan cairan kenikmatan itu seperti halnya aku kehausan.


Cukup lama juga aku menjilati liang vagina itu. Sambil mulutku bermain di liang vaginanya tanganku melepas celana dalamku. Satu-satunya kain penutup tubuhku yang menutupi batang penisku. Tanpa sepengetahuannya aku berhasil melepas celana dalamku. Kini tubuhku dan tubuh Ayu sama-sama polos dan telanjang bulat. Kali ini tinggal Ayu saja yang menentukan apakah boleh atau tidak batang penisku yang sudah panjang dan keras untuk menerobos liang vaginanya. Tak lama kemudian nafas Ayu semakin cepat dan mulutnya meracau seperti ingin menjerit.


“..auwfh..sshtt..engh..emh..augh..enaxxx..mmasshh..sshtt..ough..” begitu erangnya dan kali ini aku tahu kalau Ayu sedikit lagi akan mencapai orgasme. Disini aku atur siasat. Aku hentikan jilatan dan kulumanku ke liang vagina Ayu hingga Ayu hampir sadar. Wajahnya yang tadi merekah kini perlahan-lahan kembali normal. Ada sedikit kekecewaan diwajah Ayu. “..Ayu..sayang..kamu mau..kan..?” tanyaku “..Mas..engh.. ayo dong..” begitu pinta Ayu ditengah-tengah desahan nafasnya yang tersengal “..iya..sayang..tapi kamu mau..nggak..?” tanyaku lagi “..iya deh..mas..Ayu mau apa aja yang Mas suruh..tapi..” aku melihat Ayu seperti mengiba padaku “..oke..deh..punya..Mas..boleh kan dimasukin..?” tanyaku “..iya..he..eh..egh..ayo..dong..” Ayu meminta padaku “..ayo..apa..ayo..apa..sayang..” tanyaku pura-pura “..Ayu mau yang tadi..” pinta Ayu “..yang tadi..yang mana..?” tanyaku pura-pura “..engh..”


Ayu meminta dengan manja sambil menjambak rambutku dan mengarahkan pada liang vaginanya. “..yang ini sayang..emgh.” aku teruskan lagi jilatanku.. “..iyah…ough..emh..yesshh..ough.emh..sshhtt..oufh…sshhtt..oughh..” begitu desah Ayu menimpali jilatanku hingga Ayu hampir orgasme lagi dan.. “..Ayu..mas..boleh yah..masukin..” tanyaku sambil batang tongkolku sudah menunggu dibibir vaginanya. “..emggh..” Ayu mendesah sambil matanya terpejam dan siap menerima batang tongkolku “..boleh..nggak sayang..emh..?” tanyaku sambil memainkan batang tongkolku dibibir vaginanya “…” Ayu terdiam namun ia sediki mengangkat pinggulnya dan aku langsung siap mencobloskan batang penisku yang sudah keras dan panjang ini ke liang vaginanya.


Namun baru didorong sedikit batang penisku seperti terpeleset begitu terus menerus hingga… “..augh..sshhtt..” Ayu merintih “..dikit..lagi.yah..sayang..enaxx..koq..” rayuku “..augh..pelan-pelan..mas..aduh..sshhakit..” rintih Ayu aku lihat sedikit airmata dimatanya Aku dorong perlahan-lahan batang penisku hingga “..SLEB..SLEB.. BLESSS!!!” batang penisku berhasil amblas ke liang vagina Ayu Aku diamkan sesaat batang penisku didalam liang vagina Ayu. Aku biarkan otot-otot vagina Ayu supaya terbiasa dulu dengan batang penisku yang baru saja menerobos liang vaginanya.


Batang penis yang selama ini belum pernah menerobos liang vagina Ayu kini merintih. “..sshhtt..auh..sshhtt..sakit..Mas.” aku lihat sedikit airmata dimata Ayu. “..iya..sayang..aku tahu..sebentar lagi enak koq..yah..” kataku sambil mengulum bibirnya Setelah itu aku liukkan perlahan-lahan pinggulku untuk memainkan batang penisku didalam liang vagina Ayu. Ayu yang tadi merintih kesakitan kini kembali mendesah penuh kenikmatan. “..oufh..sshhtt..engh..emh..sshtt..ough..” begitu suara desahan Ayu mengiringi liukan dan terjangan batang penisku “..ouh..Yu..kamu enaxx..banget..Yu..egh..” kataku memuji-mujinya. Posisi tubuh kami aku atur. Kaki Ayu aku lingkarkan dipinggulku dan kedua kakiku terlipat supaya batang penisku benar-benar pada posisi yang enak diliang vagina Ayu. Permainan ini terus berlangsung hingga dua puluh menit kemudian.


“..ough..eghh..ough..ough..egh..emh..sshhtt..ough…shhtt..ouggh..sshtt..ough..” mulut Ayu mendesah-desah penuh kenikmatan sambil meracau “..massshhtt..augh..enaxxx..banget..mmhh…sshhtt..oughh…sshhtt..ough..shhtt..ough ..” tangan Ayu memeluk punggungku erat-erat sambil kedua kakinya mencengkram erat-erat pinggangku. Ayu sebentar lagi orgasme. “..tenang..sayang..aku juga bentar lagi..koq..” kataku sambil mempercepat liukkan pinggulku dan akhirnya.. “..augh..augh..aarghh..emh..emh..ouh..” Ayu mengerang panjang dan diakhiri dengan desahan-desahan lambat. Aku rasakan otot-otot divaginanya berdenyut-denyut seperti menyedot batang penisku. Diperlakukan begitu, batang penisku jadi terasa berdenyut-denyut akan ada yang keluar lalu tak lama kemudian.


“..Oooh..Ayuu..enaxx..” kataku sambil diikuti dengan semburan cairan kenikmatanku menembak dirahimnya. “CROT..CROT..CROTT..!” batang penisku menyemprotkan cairan sperma penuh kenikmatan. Aku merasakan denyutan-denyutan yang dahsyat dibatang penisku. Setelah itu bibir kami berpagutan sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kami rasakan. Perlahan Ayu mengendorkan cengkeramannya dan kembali rileks. “..makasih banget yah, Yu..kamu mau begini sama aku..” kataku sambil membelai rambutnya “..he-eh..makasih juga yah, Mas..Ayu gak sia-sia kehilangan keperawanan kalo seenak ini..” kata Ayu yang membuatku kaget “..jadi kamu nggak nyesel..?” tanyaku “..nggak..eh..malah..Ayu jadi pengen dan pengen terus beginian sama..Mas..” sahutnya blak-blakan “..eh..bagus deh..” kataku sambil menariknya ke pangkuanku dan kami kembali berciuman.


Lalu setelah cukup terangsang aku dan Ayu kembali bersenggama dengan berbagai posisi. Hari itu tak kurang dari empat kali kami bersenggama dikamar hingga siangnya kami sama-sama kelelahan lalu tertidur. Sorenya setelah bangun dari tidur kami mandi berdua dan masih melakukannya dikamar mandi. Setelah kejadian itu aku dan Ayu masih melakukannya jika ada kesempatan hingga setahun kemudian. Ayu pindah ke daerah untuk kuliah. Hingga detik ini aku tak tahu bagaimana kabarnya ia sekarang ini.


Goyang Bahenol Ngentot Tante Nanik Ampe Bikin Ketagihan

 Ngentot Tante Nanik Ampe Ketagihan – Dani dan Fitry. Dani udah kelas dua SMA dgn tubuh yg langsing, toket 36B, dan tinggi 167. Sedangkn Fitry mempunyai tubuh agack bongsor untuk gadis SMP kelas tiga , tinggi 170 dan toket 36. Setiap aqu berada di rumah Tante Nanik aqu merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yg suka memakai baju2 transparan kalau di rumah.


Kali ini aqu akn ceritakn pengalamanku dgn Tante Nanik di kmarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari. Hari Senin pagi, aqu memacu motorku ke rumah Tante Nanik. Setelah perjalanan 15 menit, aqu sampe di rumahnya. Langsung aqu parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dani dan Fitry masih blum berangkat sekolah, begitu juga Tante Nanik blum berangkat kerja.


“Met pagi semua” aqu ucapkn sapaan seperti biasanya.“Pagi, Mas Iman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fitry membalas sapaanku.“Iya nih kesiangan” aqu jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.“Ir, kmu antar Dani dan Fitry ke sekolah ya. Tante blum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur Tante menyuruh aqu.“OK Tante” jawabku singkat.“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil. Iya lho, Dani dan Fitrymemang cewek yg manja, kalau pergi selalu minta diantar.“Daag Mas Iman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dani menghilang dibalik pagar sekolahan.Selesai udah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah Tante Nanik.Setelah parkir mobil aqu langsung menuju meja makn, lalu mengambil porsi tukng dan melahapnya.


cerita ngentot ~ Tante Nanik masih mandi, terdengar suara guyuran air agack keras. Lalu hening agack lama, setelah lebihkurang lima menit tidak terdengar gemericik air aqu mulai curiga dan aqu hentikn maknku. Setelah menaruh piring di dapur., aqu menuju ke pintu kmar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yg memang udah tidak ada kuncinya. aqu matikn lampu ruang tempatku berdiri, lalu aqu mulai mendekatkn mataqu ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandang -an alam yg indah sekali, tubuh mulus dan putih Tante Nanik tnpa ada sehelai benang yg menutupi terlihat agack mengkilat akibat efek cahaya yg mengenai air di kulitnya.


cerita ngentot ~ Ternyata Tante Nanik sedang masturbasi, tngan knannya dgn lembut digosok2kn ke memeknya. Sedangkn tngan kiri mengelus elus toketnya bergantian kiri dan knan.Terdengar suara desahan lirih, “EEhhmm, ohh, arhh”. Kulihat Tanteku melentingkn tubuhnya ke belakng, sambil tngan knannya semakin kencang ditncapkn ke memek.Rupanya Tante Nanik ini udah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkn air ke tubuhnya. aqu langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakn TV.aqu tepis pikiran2 jorok di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek Tante Nanik, membuatku tergila2. aqu jadi membaygkn Tante Nanik ngentot dgnku.


“Lho Ir, kmu lagi apa tuh kok tnganmu dimasukkn celana gitu. Hayo kmu lagi ngebaygin siapa? Nanti aqu bilang ke ibu kmu lho.” Tiba2 suara Tante Nanik mengagetkn aqu.“kmu ini pagi2 udah begitu. Mbok ya nanti mlem saja, kn enak ada lawannya.” Celetuk Tante Nanik sambil masuk kmar. aqu agack kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aqu menganggap itu cuma sekedar guyonan.Setelah Tante Nanik berangkat kerja, aqu sendirian di rumahnya yg sepi ini. krna masih ngantuk aqu ganti celanaqu dgn sarung lalu masuk kmar Tante dan langsung tidur.


“EEhhmm.. geli ah” aqu terbangun dan terkejut, krna Tante Nanik udah berbaring di sebelahku sambil tngannya memegang kontol dari luar sarung.“Waduh, maafin Tante ya. Tante bikin kmu terbangun.” Kata Tante sambil dgn pelan melepaskn pegangannya yg telah membuat kontol menegang 90%.“Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dgn alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, Tante pulang.” Begitu alasan Tante ketika aqu tnya kenapa dia tidak masuk kerja.


“Waktu Tante masuk kmar, Tante lihat kmu lagi tidur di kasur Tante, dan sarung kmu tersingkap sehingga celana dalam kmu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kmu. EEhhmm, gedhe juga ya kontol mu”Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskn kelaquannya.“udahlah Tante, gack pa pa kok. Lagian Iman tahu kok kalau Tante tadi pagi masturbasi di kmar mandi” celetukku sekenanya.“Lho, jadi kmu..” Tante kaget dgn mimik setengah marah.


“Iya, tadi Iman ngintip Tante mandi. Maaf ya. Tante gack marah kn?” agack taqut juga aqu kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati Tante. Lalu Tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dgn tiba2 dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dgn lepasnya baju tipis putih, sehingga krang terpampang tubuh Tante yg toples sedang membelakngiku. aqu tetap terpaqu di tempat tidur, sambil memegang tonjolan kontol di sarungku. BH warna hitam juga terlepas, lalu Tante berbalik menghadap aqu. aqu jadi salah tingkah.


“aqu tahu kmu udah lama pingin menyentuh ini..” dgn lembut Tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.“Emm.., ngack kok Tante. Maafin Iman ya.” aqu semakin salah tingkah.“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tnya Tanteku dgn mimik keheranan.“Maksud Iman, ngack salahkn kalau Iman pingin pegang ini..!” Sambil aqu tarik bahu Tante ke tempat tidur, sehingga Tante terjatuh di atas tubuhku. Langsung aqu kecup toketnya bergantian kiri dan knan.“Eh, nakal juga kmu ya.. ihh geli Ir.” Tante Nanik merengek perlahan.“EEhhmm..sssstttt” Tante semakin keras mendesah ketika tnganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkngannya. Rok yg menjadi penghalang, dgn cepatnya aqu buka dan krang tinggal Clana Dalam yg menutupi gundukn lembab. krang posisi kami berbalik, aqu berada di atas tubuh Tante Nanik.


cerita ngentot ~ tngan kiriku semakin berani meraba gundukn yg aqu rasakn semakin lembab. Ciuman tetap kami laqukn dibarengi dgn rabaan di setiap cm bagian tubuh. sampe akhirnya tngan Tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yg keras.“EEhhmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kmu deh.” Tante mengagumi kontol yg blum pernah dilihatnya.


“Ya udah dibuka saja Tante.” pintaqu.Lalu Tante melepas celanaqu, dan ketika tinggal Clana Dalam yg menempel, Tante terbelalak dantersenyum.“Wah, rupanya Tante punya kontol lain yg lebih gedhe.” Gila Tante Nanik ini, padahal kontol-ku blum besar maksimal krna terhalang Clana Dalam. Aksi meremas dan menjilat terus kami laqukn sampe akhirnya tnpa aqu sadari, ada hembusan nafas diselangknganku. Dan aktifitas Tante terhenti. Rupanya dia udah berhasil melepas Clana Dalam ku, dan krang sedang terperangah melihat kontol yg berdiri dgn bebas dan menunjukkn ukuran sebenarnya.


“Tante.. ngapain berhenti?” aqu beranikn diri bertnya ke Tante, dan rupanya ini mengagetknnya.“Eh.. anu.. ini lho, punya kmu kok bisa segitu ya..?” agack tergagap juga Tante merespon pertnyaanku.“gack panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin Tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.Tante masih terkesima dgn kontol-ku yg mempunyai panjang 15 cm dgn diameter empat cm.“Emangnya punya om gack segini? ya udah Tante boleh ngelaquin apa aja sama kontol ku.” aqu ingin agar Tante memulai ini secepatnya.


“EEhhmm, iya deh.” Lalu Tante mulai menjilat ujung kontol-ku. Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah Tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampe pangkal kontol. “AAAaahhh.. enak Tante, terusin hh.” aqu mulai meracau. Lalu aqu tarik kepala Tante Nanik sampe sejajar dgn kepalaqu, kami berciuman lagi dgn ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yg pertama tadi. tnganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas Clana Dalam Tante Nanik. Akhirnya sambil menggigit2 kecil puting toketnya, aqu berhasil melepas penutup satu2nya itu. Tiba2, Tante merubah posisi dgn duduk di atas dadaqu. Sehingga terpampang jelas memeknya yg tertutup rapat dgn rambut yg dipotong rapi berbentuk segitiga.


“Ayo Ir, gantian kmu boleh melaqukn apa saja terhadap ini.” Sambil tngan Tante mengusapmemeknya.“OK Tante” aqu langsung mengiyakn dan mulai mengecup memek Tante yg bersih.“SStttt,,,OOOOhhh” Tante mulai melenguh pelan ketika aqu sentuh klitorisnya dgn ujung lidahku.“EEEhEEhhmmmm,,. enak Ir, terus Ir.. yyeesss,,,sssttt,,” Tante mulai berbicara tidak teratur.Semakin dalam lidahku menelusuri liang memek Tante. Semakain kacau pula omongan Tante Nanik.


“aaAAAaahhhHHH ,,Ir..ssttt..Irr aqu mau keluar.” Tante mengerang dgn keras.“AAAaahhh..” erangan Tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkn ke kebelakng.Rupanya Tante udah mencapai puncak. aqu terus menghisap dgn kuat memeknya, dan Tante masih berkutat dgn perasaan enaknya.“EEhhmm..kmu pintar Ir. gack rugi Tante punya keponakn seperti kmu. kmu bisa jadi pemuas Tante nih, kalau om kmu lagi luar kota. Mau kn?” dgn manja Tante memeluk tubuhku.


“Ehh, gimana ya Tante..” aqu ngomgong sambil melirik ke kontol ku sendiri.“Oh iya, Tante sampe lupa. Maaf ya” Tante sadar kalau kontol ku masih berdiri tegack dan blum puas.


cerita ngentot ~ Dipegangnya kontol ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dgn lembut Tante mulai mengocok kontol. Setelah lebih kurang 15 menit Tante berhenti mengocok.“Ir, kok kmu blum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” Tante heran krna blum ada tnda2 mau keluar sesuatu dari kontolku. Tante bergeser dan terlentng dgn kaki dijuntaikn ke lantai. aqu tnggap dgn bahasa tubuh Tante Nanik, lalu turun dari tempat tidur. aqu jilati kedua sisi dalam pahanya yg putih mulus. Bergantian kiri-knan, sampe akhirnya dipangkal paha. dgn tiba2 aqu benamkn kepalaqu di memeknya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan knan menahan rasa nikmat yg aqu berikn.


Setelah memek Tante basah, Tante melebarkn kedua pahanya. aqu berdiri sambil memegang kedua pahanya. aqu gesek-gesekkn ujung kontol ke memeknya dari atas ke bawah dgn pelan. Perlaquanku ini membuat Tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.“Tante siap ya, aqu mau masukin kontol” aqu memberi peringatn ke Tante.


“Cepetn Ir, ayo.. Tante udah gack tahan nih.” Tante langsung memohon agar aqu secepatnya memasukkn kontol. dgn pelan aqu dorong kontol ke arah dalam memek Tante Nanik, ujung kepalaqu mulai dijepit bibir memeknya. Lalu perlahan aqu dorong lagi hingga separuh kontol krang udah tertncap di memeknya. aqu hentikn aktifitasku ini untuk menikmati moment yg sangat enak. Pembaca cobalah laqukn ini dan rasakn sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akn merasakn sebuah kenikmatn yg baru.“Ir, kok rasanya nikmat banget.. kmu pintar AAAaahhh.. sssstttt” Tante berbicara sambil merasa keenakn.


“AAAaahhh.. sssstttt mm, Tante ini cara Iman agar Tante juga merasa enak” aqu membalas omongan Tante.Lalu dgn hentakn lembut aqu mendorong semua sisa kontol ke dalam memek Tante.“AAAaahhh..” kami berdua melenguh.Kubiarkn sebentar tnpa ada gerakn, tetapi Tante rupanya udah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoygkn pinggul dan pantatnya dgn gerakn memutar. aqu juga mengimbanginya dgn sodokn ke depan. memekTante Nanik ini masih kencang, pada saat aqu menarik kontol bibir memeknya ikut tertarik.


“Cplok.. Cplok.. Cplokk” suara benturan pahaqu dgn paha Tante Nanik semakin menambah rangsangan.Sepuluh menit lebih kami melaqukn gaya tersebut, lalu tiba-tiba Tante mengerang keras “AAAaahhh.. Ir Tante nyampai lagi”


cerita ngentot ~ Pinggulnya dirapatkn ke pahaqu, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. aqu kecup kedua toketnya. dgn kontol masih menancap dan dijepit memek yg berkedut dgn keras. dgn posisi memangku Tante Nanik, kami melanjutkn aksi. Lima belas menit kemudian aqu mulai merasakn ada desakn panas di kontol.“Tante, aqu mau keluar nih, di mana?” aqu bertnya ke Tante.“Di dalam aja Ir, Tante juga mau lagi nih” sahut Tante sambil tubuhnya digerakkn naik turun.Urutn memeknya yg rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.“AAAhhhh.. Tante aqu nyampai”.


“aqu juga Ir.. AAAaahhh” Tante juga meracau.aqu terus semprotkn cairan hangat ke memek Tante. setelah delapan semprotn Tante dan aqu bergulingan di di kasur. Sambil berpelukn kami berciuman dgn mesra.“Ir, kmu hebat.” puji Tante Nanik.“Tante juga, memek Tante rapet sekali” aqu balas memujinya.“Ir, kmu mau kn nemani Tante selama om pergi” pinta Tante.“Mau Tante, tapi apa Tante gack taqut hamil lagi kalau aqu selalu keluarkn di dalam?” aqu balik bertnya.“gack apa2 Ir, Tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayg” Tante membalas sambil tngannya mengelus dadaqu.


Meremas Remas Payudara Gede berbahan transparan

Cerita Seks Meremas Remas Payudara Gede – Aku punya seorang teman baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yang paling kecil berumur 22 tahun. Namanya Angela, tingginya sekitar 170 cm, dengan badan yang langsing, sepasang kaki yang panjang, dan dada yang tidak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua pria. Aku tidak menyangka dia akan menjadi secantik ini.


Suatu hari aku ke rumah temanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika itu aku melihat Angela sedang sarapan di ruang makan sendirian.


“Hi..” sapaku.“Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai.” Katanya.


Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Angella berdiri, aku bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok coklat selutut, kemudian penis ku rasanya ingin meletus saat itu juga. Tidak kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer) ditambah lagi sepatu talinya yang berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi sekali. Terjadi peperangan batin yang sangat hebat di dalam diriku. Di satu pihak, hasrat penisku yang sangat berkobar-kobar untuk bercinta dengan kakinya kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di pihak lain, otakku mengatakan itu tidak baik, dan tidak mungkin aku melakukannya di saat ini. Sayang dia sudah punya pacar kalau tidak, pasti akan kujadikan miliku.


Ketika Angella sudah menghilang dari belakang pintu, dengan cepat aku naik ke lantai 2 dan mencoba untuk memasuki kamarnya. Beruntung sekali karena tidak dikunci. Aku segera menghampiri lemari pakaiannya dan mencari harta karun fantasi sex-ku. Tetapi aku mengalami kekecewaan karena dia hanya punya 3 pasang pantyhose, sehingga aku tidak mungkin mengambilnya. Untuk mengobati kekecewaanku, aku mencari keranjang cucian yang ada di kamar mandinya. Aku cari celana dalamnya. Aku menemukannya di antara pakaian tidurnya. Dengan cepat aku mengambil celana dalamnya yang terbuat dari bahan satin yang halus dan menempelkannya di hidung dan menarik nafas dalam-dalam. Pikiranku langsung melayang dan penisku semakin mengeras dan panjang.


Celana dalamnya masih menyimpan aroma yang khas dari vagina seorang wanita. Tapi aku buru-buru menyimpannya ke dalam kantong celanaku dan meninggalkan kamarnya. Aku kembali ke lantai 1 dan masuk ke kamar mandi. Aku buka resleting celanaku dan membebaskan penisku dari kurungan celana dalamku dan segera aku balutkan celana dalam Angela ke batang penisku dan langsung masturbasi sambil membayangkan bercinta dengan seorang bidadari perawan yang cantik yang mengenakan pantyhose dengan sepatu tali yang seksi.


Kubayangkan penisku masuk dan keluar, memompa vaginanya dengan cepat dan keras. Hanya dalam hitungan beberapa detik kemudian, aku mengalami ejakulasi yang hebat. Dengan sisa-sisa tenaga aku arahkan penisku ke jambannya, dan 3 semprotan panjang mengawali puncak orgasme ku dan diakhiri dengan beberapa tetes spermaku. Nafasku memburu dan berkeringat.


“Indra! Kamu lagi di WC ya?” terdengar teriakan dari Adi.“Iya, bentar, gue lagi kencing nih.” Dengan cepat aku keluarkan tissueku dan membersihkan kepala penisku yang tersayang, kemudian ku tarik flush yang ada di jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yang membara. Ku simpan kembali harta karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.


Sepanjang hari aku selalu teringat akan Angela, setiap kali aku ke WC aku selalu mengeluarkan celana dalam Angela dan menghirupnya dalam-dalam. Ternyata aroma wangi dari vagina Angela sangat memikat dan merangsang. Malamnya aku kembali bermasturbasi sambil membayangkan Angela, adik dari teman baikku yang sekarang menjadi objek fantasi sexual-ku.


Tidak kusangka keberuntungan berpihak kepadaku. Tidak lama kemudian Adi keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran yang lebih bagus. Angela, bidadariku, yang mengambil alih pekerjaannya. Indahnya lagi, Adi memintaku untuk mengantarnya pulang karena tidak ada yang menjemput.


Hari pertama Angela masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku. Angela mengenakan terusan dengan model smart suit setinggi lutut yang berwarna coklat pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dengan hak sedang. Aku selalu mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan dengannya dan melahap kakinya yang menggiurkan dengan mataku.


Memang aku mempunyai fetish terhadap pantyhose sejak masih kecil. Semua ini karena adik terkecil dari ibu ku. Secara tidak sengaja aku menyentuh kakinya yang sedang dibalut oleh stocking dan aku telah jatuh cinta terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang umurku 26 tahun. Aku mengoleksi berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayang sedikit sekali yang berkualitas bagus di Indonesia.


Siang itu, aku bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aku dan Angela sedang dalam perjalanan pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan lumayan padat sehingga tidak bisa cepat-cepat dan sering berhenti. Aku memberanikan diri untuk bertanya.


“Angela, boleh aku bertanya sesuatu?”“Apa?” jawabnya dengan ringan sambil melihatku.“Tapi jangan marah atau tersinggung ya.” Angela mengangguk kecil.“Apakah kamu suka pakai pantyhose?”“Koq kamu tahu aku pake pantyhose?”“Cuma nebak-nebak aja.”“Aku baru mulai pake sih, belum lama.”“Apa kamu suka?”“Iya, rasanya gimana gitu.”“Keliatannya halus.”“Iya, rasanya halus juga.”


Aku menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya, “Apakah aku boleh megang? Maksudku aku cuma ingin tahu gimana rasanya.” padahal aku sudah punya beberapa koleksi dan sudah tahu.Tanpa ragu-ragu Angela menjawab, “Boleh.”


Dengan perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut kanannya. Ku elus-elus lututnya pelan-pelan. Seluruh badanku dipenuhi oleh sensasi erotis yang ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan kaki Angela.


“Gimana rasanya?” tanya angela.“Benar-benar halus.” aku senyum kecil sambil memandang wajahnya yang cantik.


Penisku sudah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit menonjol. Untung mobilku mempunyai transmisi automatis sehingga aku tidak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan kiriku dari lututnya. Karena jalanan sangat macet, tidak lama kemudian Angela tertidur. Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke pahanya.


Angela tidak memberikan reaksi penolakan atau keberatan atas tindakanku, atau mungkin dia tidak merasakannya karena sedang tertidur. Aku tidak perduli, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Pelan-pelan tangan kiriku makin ke atas dan telah sampai di tengah-tengah pahanya. Ku belai pahanya yang lembut dan halus. Kulihat wajahnya, Angela tertidur dengan sangat tenang. Saat ini, roknya sudah tersingkap setengah paha. Untung roknya tidak terlalu ketat, jika tidak, aku akan mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku sampai pada paha bagian atas. Akhirnya aku sampai pada pusat segala kenikmatan sexual.


Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk dari ke dua pangkal pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban. Dengan perlahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah vaginanya. Tiba-tiba terasa basah dan licin. Penis ku bertambah keras dan kencang, ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, terangsang dengan belaian tanganku yang nakal. Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih tertidur. Saat ini arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung masuk ke pintu tol. Dengan cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dengan cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aku langsung tancap gas.


Setelah beberapa puluh meter, aku pelankan laju mobilku dan jari tengahku mulai memberikan tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya. Bahan pantyhose yang halus bercampur dengan cairan manis yang di hasilkan oleh Angela membuat darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku alihkan pandanganku dari jalan dan dengan cepat mengamati Angela. Rok nya sudah tersingkap sampai atas. Pahanya yang mulus terbungkus oleh pantyhose yang sexy. Wajahnya masih tidak menunjukan reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya. Ku percepat gerakan jariku dengan tujuan membuatnya semakin terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan kumainkan vaginanya.


Setelah beberapa saat, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan jariku kupercepat namun tetap lembut dan tidak kasar. Samar-samar aku mendengar desahan halus yang berasal dari nafas Angela. Expresinya sedikit berubah. Kelihatannya Angela sangat menikmatinya. Cairan halus dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Angela. Demikian pula dengan penisku, sudah membasahi celana dalamku.


Setelah beberapa menit pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dengan adik teman baikku yang masih perawan ini, tiba-tiba aku dikagetkan dengan sebuah mobil truck besar yang langsung memotong tepat di depanku. Dengan reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan, dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu. Aku dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri ku dengan kencang ke selangkangannya.


Aku langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya dengan cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya mulai bergerak, aku bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya. Kemudian terdengar desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya. Angelaku yang manis mengalami orgasme pertamanya.


Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya dan menatapku dengan senyuman yang malu dan manis.


“Ko Indra nakal..” itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy.“Bagaimana rasanya?” tanyaku.


Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya, tangan kanannya membelai sayang pipiku. Tangannya yang halus dan lembut membuatku semakin terangsang.


“Enak sekali.. Aku tidak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?”“Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?” dengan berani aku menanyakan.“Sex langsung?”“Iya” jawabku.“Apakah benar akan lebih enak dari ini?”“Tentu saja.”


Angela melihat jam pada dashboard.


“Apakah masih sempat? Sudah terlalu malam nanti aku di cariin sama orang-orang rumah.”“Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman.”“Ide yang bagus.”“Terus pacarnya gimana?”“Biarin aja, aku juga tidak begitu suka.”


Kesempatan emas yang tidak boleh kulewatkan. Tetap saja aku tidak menyangka akan semudah ini, dan Angela yang begitu berani. Apakah dia sudah pernah melakukannya?


Kuparkir mobilku disebuah hotel yang terletak di tengah keramaian kota. Langsung saja aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang besar.


Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. Posisi badannya menghadap ke kanan.


“Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?”“Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya.”“Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?”“Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra.”“Benarkah?”


Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya. Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya. Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tidak lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yang terbalut oleh pantyhose.


Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela membelai rambut dan punggungku.


“Oh.. Ko Indra..”


Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya di penisku yang masih terbungkus celana dalam.


“Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?” ejek Angela.“Angela juga basah.” Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.


Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan vaginanya dan kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut. Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Angela.


“Bagaimana aromanya?”


Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.


“Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku..” jawabnya.


Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil menyentuh ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah.


Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum. Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku lanjutkan dengan mengulum vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus mendesah nikmat tanpa henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya mulai menegang.


Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dengan bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.


“Ko.. Indra.. Enak banget..”


Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku ingin angela merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya. Jariku masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.


Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu. Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aku tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme. Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat. Setelah orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela. Kukulum bibir dan lidahnya.


“Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?”


Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya. Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis ku. Dinding vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku dengan hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.


Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada di dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi. Setelah beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat. Makin lama makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.


Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5 menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku. Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya.


Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis. Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya.


“Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop.”


Angela menuruti kata-kataku dan menyambut ‘lolipop’ yang basah dengan ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar. Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak, namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya.


Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil bercinta dengannya.


Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali memasukan penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela. Dibawah pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.


“Iya.. Di sini.. Terus..”


Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku, kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya.


Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat.


“Ko.. Indra..”


Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan melahap penisku dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya. Lidahnya dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku.


Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini benar-benar membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan. Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih.


“Suka ya?” Kutanya dengan lembut.


Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku.


Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami bercumbu dengan penuh nafsu..


Malamnya kutelepon Angela. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk berjalan-jalan. Angela mengenakan terusan model babydoll dengan panjang sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan lembut. Pantyhose berwarna putih, ultra sheer, ditambah dengan sepatu tali berwarna putih yang melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan penisku yang sedang tidur. Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan tipis, lipstick merah muda yang paling muda dengan wet look. Ketika masuk ke dalam mobil, dia menyapaku dengan manis dan manja.


“Sabar ya Ko Indra sayang..”


Angela mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yang sedang kupikirkan saat ini, yaitu berhubungan sex dengannya saat ini juga. Dengan tampang kecewa yang kubuat komikal aku mengeluh. Namun hal ini mengundang tawa bahak dari Angela.


“Apa tidak ada yang tahu kalau kita pergi bersama?” tanyaku.“Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Angela sambil tersenyum manis.“Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali.”“Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra.”“Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?”“Cowok yang mana ya?”“Kemarin katanya sudah punya?”“Oh yang itu.. Sudah putus tuh..”“Kapan?”“Tadi malam.” Angela menjawab dengan tenang.“Boleh tahu kenapa?”“Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala.”


Aku menduga bahwa akulah yang menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Angela dengan pacarnya.


“Gara-gara aku ya?”


Tiba-tiba saja Angela mencium pipi kiriku.


“Cuma Ko Indra yang bisa membahagiakanku.”


Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya. Kuelus-elus pahanya yang dengan manis terbungkus oleh ultra sheer pantyhose berwarna putih sambil tersenyum manis.


Setelah beberapa saat, kami tiba di Plaza Senayan. Sambil bergandengan tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke Metro dan langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Angela melihatku dengan senyumnya yang nakal. Kami mulai dari lantai dasar yang banyak menjual sepatu-sepatu wanita. Aku menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yang sexy dan bagus. Ternyata Angela juga menyukainya dan aku membeli 2 pasang sepatu tali yang ber-hak tinggi dan sedang untuk Angela. Kemudian kami naik ke lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose yang dipajang pada counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli semua merk yang ada dalam beberapa warna. Namun kali ini Angela yang memaksa untuk membayar. Setelah itu kami makan siang di sebuah cafe di lantai atas.


Aku sengaja memilih tempat yang terletak disudut ruangan. Kami duduk di sofa yang menempel pada kedua sisi ruangan. Kami memesan dua piring spagheti, dan jus untuk makan siang kami. Setelah pelayan yang mencatat pesanan kami pergi, aku sibuk memeriksa sekeliling kami. Suasana masih sepi dan tidak ada yang memperhatikan kami, yang terpenting adalah taplak meja yang panjangnya sampai ke lantai. Benar-benar cocok untuk melaksanakan rencanaku. Dengan sekejap aku masuk ke bawah meja.


“Ko Indra..” Angela berusaha menyingkap kain yang menutupiku.“Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan..” Bisikku.“Mau ngapain sih?”“Ada deh..” Jawabku dengan senyum nakal.


Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi seluruh bagian pinggang Angela. Kemudian kubuka kedua kaki Angela yang menutupi selangkangannya. Lalu aku belai-belai vaginanya yang terbalut oleh pantyhose putih yang seksi.


“Ko Indra.. Jangan di sini nanti ada yang melihat..” Bisiknya.


Aku mengacuhkan bisikannya, karena aku merasakan bahwa Angela tidak memakai celana dalam dan pantyhose yang dikenakannya adalah yang ‘sheer to waist’. Langsung saja kukulum vaginanya sambil membelai-belai kakinya yang panjang dan lembut.


“Ko Indra..”


Aku dapat merasakan sensasi nikmat yang menghanyutkan bersamaan dengan perasaan takut begitu pula dengan Angela. Kujilati seluruh bagian dari selangkangan Angela. Tidak lama kemudian aku dapat merasakan cairan manis yang khas mengalir dari vaginanya dan bercampur dengan kulumanku yang basah. Aku menjadi semakin bersemangat dan horny. Kupercepat kuluman dan tarian erotis lidahku. Sensasi yang menggelitik dan eksotis membuat tubuh Angela bergetar-getar. Aku yakin Angela pasti sedang berusaha keras untuk menahan ekspresinya dan menahan desahannya. Penisku meronta-ronta untuk keluar dari dekapan celana dalamku. Aku terus melahap Angela dengan penuh nafsu, dan tanganku tidak henti-hentinya membelai dan mengelus-elus kakinya.


“Silahkan Minumnya.” Terdengar suara dari seorang pelayan wanita yang mengantarkan minuman.“Terima kasih..” jawab Angela dengan suara yang sedikit bergetar.


Aku dapat merasakan Angela sedang menyedot jus yang baru saja di antar. Tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaku. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara dari pelayan wanita yang sama, membawakan pesanan kami. Setelah meletakan pesanan kami, pelayan itu meninggalkan Angela.


“Sayang ayo dimakan dulu.” Bisikku dari bawah.


Angela dengan kikuk mencoba memakan spagheti yang telah kami pesan. Dia berusaha untuk tenang dan mencoba menikmati makanannya. Aku tahu dengan pasti sensasi yang dihasilkan oleh vaginanya (dengan pertolongan lidahku yang nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan itu pula kedua kaki Angela menjepit kepalaku dengan kencang. Akhirnya aku merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dengan keras. Cairan orgasmenya mengalir makin banyak, kulahap semua sampai tak tersisa. Badan Angela sedikit berguncang dan mengeluarkan suara seperti tersedak.


“Apa Ibu tidak apa-apa?”“Oh.. Tidak.. Cuma sedikit tersedak..” Jawabnya dengan gugup.


Tidak kusangka Angela masih dapat berbicara menutupi keadaannya yang sedang orgasme. Setelah beberapa saat, Angela mulai mengendorkan jepitan kakinya, otot-otot pinggulnyapun mulai rileks. Aku mengintip dari belakang kain untuk melihat keadaan dan langsung aku keluar dari kolong meja dan duduk di sebelahnya.


“Batuk ya?” tanyaku.“Ko Indra! Hampir saja tadi ketahuan!” Serunya sambil mencubit kecil pahaku.“Tapi seru kan?” jawabku sambil tertawa kecil.“Iya.. Tapi sekarang waktunya pembalasan!”


Dengan cepat Angela memeriksa keadaan dan langsung turun ke bawah meja. Dengan cekatan Angela membuka resleting celanaku dan membebaskan penisku dari kurungan celana dalamku. Langsung saja penisku berdiri dengan tegak. Tanpa mengulur waktu Angela mulai menjilati ujungkepala penisku, menikmati cairan pra orgasme yang telah membasahi kepala penisku. Lidahnya yang lembut dan hangat menari-nari indah, diselingi dengan kuluman yang dalam. Gerakan Angela sangat agresif seakan-akan ingin membuatk meledak saat itu juga. Aku tentu saja tenggelam dalam kenikmatan eksotis dan erotis yang diberikan oleh Angela.


Seperti halnya Angela, aku tidak dapat berkonsentrasi menikmati makananku. Untung saja porsinya sedikit. Seluruh badanku dipenuhi oleh listrik-listrik kecil yang semuanya menyerbu pusat saraf sensorikku. Tinggal suapan terakhir, oral yang diberikan oleh Angela membawaku ke puncak kenikmatan duniawi, yaitu orgasme. Badanku ikut bergetar dan menimbulkan suara. Aku berhasil menahan desahan nikmatku dalam-dalam. Seorang pelayan wanita datang untuk menawarkan tambahan minuman atau makanan.


“Tidak.. Sudah cukup..” dengan seluruh kesadaran yang tersisa aku menjawab.


Gelombang demi gelombang orgasme melanda penisku. Dengan setia Angela menampung semua itu di dalam mulutnya dan kemudian menelan madu murni yang keluar dari penisku. Setelah reda, dia masih saja menjilati dan menghisap penisku sampai kering, sampai semua madu yang melekat di penisku dihabiskannya, baru penisku yang masih setengah berdiri disimpan kembali ke dalam celanaku.


Aku memberinya isyarat untuk keluar. Dengan Senyum nakal yang manis, Angela berkata:


“Benar nih nggak mau tambah lagi?”


Kami tertawa terbahak-bahak sambil berpelukan. Setelah menghabiskan minuman kami, aku memanggil pelayan dan meminta bon.Setelah membayar, kami berdiri, menenteng belanjaan kami, pada saat itu juga manajer cafe datang menghampiri kami.


“Terima kasih atas kedatangannya. Apakah rasa makanannya cocok?”Dengan spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.”“Appetizernya juga enak.” sambung Angela.


Dengan senyum nakal kami meninggalkan manajer yang sedang kebingungan karena jelas-jelas kami tidak memesan makanan pembuka maupun pencuci mulut.


Petualangan yang menegangkan di cafe tersebut ternyata makin membangkitkan nafsu horny kami. Akhirnya kami memutuskan untuk nonton film di bioskop. Ternyata cara ini tidak banyak membantu. Film tidak kami gubris sama sekali selama hampir satu setengah jam kami bercumbu dengan liar. Leher dan kuping tidak luput dari kuluman kami. Jari-jari mungil Angela berkelana ke selangkanganku dan masuk ke dalam celanaku dan bermain-main dengan penisku. Jarinya yang halus dan lembut membelai-belai kejantananku, kadang-kadang membuat lingkaran-lingkaran kecil pada ujung kepala penisku. Benar-benar kenikmatan tiada tara. Tanganku tidak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi duduk yang tidak memungkinkan.


Setelah film selesai, kami masuk ke kamar kecil untuk merapikan diri. Aku tidak mengalami orgasme, meskipun demikian itu merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Aku juga yakin pasangan yang duduk tidak jauh dari kami juga melakukan hal yang sama karena kami.


Setelah itu kami langsung menuju ke sebuah hotel yang telah kubooking pada waktu pagi tadi. Ketika pintu kamar ditutup dan dikunci, aku langsung menarik lengan Angela dan memeluknya dengan erat. Barang-barang belanjaan kami jatuh berceceran di lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya yang lembut dan hangat. Aku tidak tahu Darimana asalnya french kiss, namun aku yakin orang pertama yang menemukannya akan langsung horny melihat adegan french kiss kami yang dipenuhi dengan hasrat dan nafsu.


Di sebelah pintu masuk terdapat sebuah lemari baju dengan kaca yang panjang. Posisi kami tepat di depan kaca tersebut. Aku melihat bayangan kami yang sedang bercumbu. Benar-benar pemandangan yang sangat erotis dan indah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahku dengan lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan dagu Angela. Lidah bidadariku pun tidak kalah lincah dan agresifnya. Semua dagu dan mulutku, bahkan sampai ke pipi ku basah semua. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Angela makin bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tangannya menelusuri seluruh bagian dari punggungku. Kubelai kepalanya sambil meremas-remas rambutnya yang lembut, tangan kiriku meremas-remas pantatnya yang bulat dan kenyal.


“Kohh.. In.. Dra..”


Tiba-tiba saja Angela menghentikan cumbuannya.


“Aku punya sesuatu untuk Ko Indra.”“Apa itu?” jawabku dengan tergesa-gesa, karena akuingin secepat mungkin bersetubuh dengannya.“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”


Aku ikuti permainannya dan melakukan apa yang ia minta. Penisku mencuat bagaikan tiang bendera. Angela menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Bibirnya langsung mengecup kebanggaanku yang telah membuatnya tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yang indah. Lidahnya menjilati kepala penisku, tepatnya menjilati cairan bening yang keluar dari celah penisku, kemudian mulutnya melahap selurh kepala penisku dan disedotnya sampai kering, tidak lupa lidahnya yang lembut dan basah menari-nari dengan sensual.


Kubelai rambut dan kepalanya.


“Angela..”


Dia melihatku dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan lidahku. Aku masih dapat merasakan aroma memabukan dari cairan pra orgasmeku yang bercampur dengan ludahnya.


“Ko Indra duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tidak boleh dalam bentuk atau cara apapun merangsang atau menyentuh penis milikku.”


Angela mengatakan itu disebelah telinga kiriku, sambil mengelus-elus kejantananku.


“Bagaimana Ko..?” angela menjulurkan lidahnya dan menjilat rahang dan kupingku.“Ok.” jawabku.


Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aku telah membangkitkan sisi nafsunya yang terpendam. Angela mengambil barang-barang belanjaan kami dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Angela menarik bangku meja rias dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat.


Terdengar suara gesekan halus yang terjadi karena gesekan antara tangannya dengan pantyhose yang ia kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis.


“Apa Ko Indra suka?”


Aku hanya dapat mengagguk. Angela kembali mengelus-elus betis, pergelangan kaki, sampai jari-jari kakinya. Benar-benar pemandangan yang tidak ada bandingannya. Dia sengaja merangsangku.


Dengan perlahan-lahan dan anggun jari-jari mungilnya menarik simpul tali sepatunya yang terletak di tengah-tengah betisnya. Tali tersebut diletakan dengan lembut olehnya. Ujung kakinya ia kuncupkan dan perlahan-lahan ditarik mundur dari sepatunya. Ujung kakinya di daratkan di lantai dan kedua tangannya membelai dan memijat-mijat kecil tumit dan telapak kakinya. Kembali ia melihatku sambil tersenyum nakal. Ia berbalik ke arah kiri dan hal yang sama ia ulangi sekali lagi untuk kaki kirinya.


Penisku makin bertambah keras dan basah melihat pertunjukan erotis angela. Ia berdiri, baju baby doll putihnya ia angkat setinggi pinggang. Pantyhose putih transparannya yang sexy membuat mataku berkunang-kunang dan penisku meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam vagina Angela dan bersetubuh dengannya habis-habisan. Itulah rencana balas dendam ku karena angela telah dengan sengaja menggoda dan membuatku demikian terangsang.


Angela membelakangiku dan membungkuk sehingga pantatnya tepat di depan mataku. Ia turunkan pantyhose putihnya pelan-pelan. Ketika Pantyhosenya telah melewati selangkangannya, dengan jelas dapat kulihat vaginanya yang berwarna merah muda diseliputi oleh cairan hornynya yang membuatku ketagihan, dan mekar Dengan indah. Aku yakin Angela juga merasa terangsang dengan pertunjukan solonya. Satu persatu Kakinya diangkat dan keluar dari lapisan pantyhosenya. Setelah itu Angela melemparkannya ke ranjang di sebelahku.


Ia mengambil Pantyhose berwarna hitam transparan (ultra sheer) dan memasukan tangannya ke kaki bagian kanan pantyhose tersebut, ia raih ujungnya dan ia tarik ke atas. Angela kembali duduk di ujung bangku. Ia masukan ujung kaki kanannya ke dalam pantyhose dan tanganya menarik pantyhose itu ke atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut. Dengan cara yang sama ia lakukan lagi dengan kaki kirinya sambil melihat kudengan tatapan penuh dengan nafsu. Pantyhose di tarik ke atas sampai ke pinggangnya. Angela merapikan pantyhosenya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal pahanya.


Penisku rasanya ingin meledak saat itu juga. Setelah rapi ia mengambil sepatu tali hitam dengan tumit tinggi dan memakainya dengan sensual. Ia jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah sudah berapa banyak cairan kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dengan gaya seperti seorang peragawati Angela berjalan lenggak-lenggok di hadapanku.


Angela memang pernah menjadi model dan masuk TV. Warna hitam pantyhosenya tipis sekali sehingga hanya meninggalkan aksen hitam pada kakinya yang panjang. Dua pasang, tiga pasang.. Yang ketiga adalah sebuah stocking berwarna kulit sangat transparan yang terbuat dari bahan yang halus sekali. Saat ini juga, Angela telah telanjang bulat. Penis dan selangkanganku sudah basah total. Pikiranku hanya terfokus pada Angela bidadariku. Kuperhatikan wajahnya yang cantik dan manis seperti sedang menahan sesuatu. Setiap pasang pantyhose yang telah ia pakai semuanya meninggalkan bercak basah pada selangkangannya.


Stocking yang ia kenakan tidak dapat menahan cairan manisnya sehingga dengan sinar matahari sore aku dapat melihat dengan jelas ujung stocking bagian atas berwarna lebih gelap seperti terkena air. Tidak lain dapat kusimpulkan cairan itu berasal dari vagina Angela yang sudah sangat sensitif dan horny.


“Angela..”


Ia datang menghampiriku. Langsung kudekap dan kutidurkan Angela di atas ranjang. Kucumbu dengan penuh nafsu pelampiasan dan tangan kiriku mendarat di selangkangannya yang sudah banjir. Kuelus-elus bibir-bibir vaginanya.


Angela mendesah dan bergetar. Kukonsentrasikan jari tengahku pada klitorisnya. Kutekan dengan sedikit kencang dan kugetarkan tanganku. Angela mendesah dengan kencang dan dalam hitungan detik seluruh tubuh Angela menggeliat hebat dan otot-otot pinggulnya bergetar dengan kencang.


“Ko Indra..!” Angela meneriakan namaku.


Gelombang demi gelombang orgasme klitoris Angela membuktikan betapa nikmatnya kenikmatan seksual. Setelah hampir satu menit, orgasmenya mulai mereda. Ia menatapku dengan penuh kasih. Kumasukan jariku ke dalam vaginanya dan mencari titik G spotnya. Badannya kembali menggeliat dan desahan yang keluar bagaikan musik erotis di telingaku. Dengan variasi tekanan kurangsang daerah G spotnya.


Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya. Kukulum payudaranya dan kuhisap kencang-kencang. Otot-otot dinding vaginanya berkontraksi kencang sekali mendorong jariku. Kupertahankan posisiku dan Angela meronta-ronta dalam kenikmatan orgasme yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Cairan yang hangat mengalir keluar dari dalam vaginanya. Aku berpindah posisi dan mengulum vaginanya dan madu murni yang keluar dari dalam. Lidahku kujulurkan dan merangsang kembali G spotnya. Angela kembali bergetar tiada henti. Cairan hangat itu kembali keluar tiada habis. Kuhisap dan kutelan semuanya.


Setelah puas, aku mengangkat kedua kakinya yang sudah lemas ke pundakku. Kepalaku berada di tengah-tengah kakinya. Kumasukan penisku. Mulutnya terbuka lebar namun tidak ada suara. Penisku menemukan surga didalam vaginanya. Kutarik keluar dan masuk lagi dengan lembut dan stabil. Ku belai dan elus kedua kakinya yang terbungkus stocking yang lembut dan seksi. Angela dengan pasrah menikmati percintaan ini. Matanya terpejam dan nafasnya pendek dan cepat. Aku juga tidak akan dapat bertahan lama setelah semua rangsangan visual yang ia berikan, namun aku mencoba untuk bertahan.


Vaginanya yang sudah terlalu sensitif langsung meledak lagi. Aku sudah tidak dapat bertahan lebih lama lagi, karena dinding-dinding vaginanya meremas-remas penisku. Ku tarik penisku dan memasukannya ke dalam mulut Angela. Dengan setia ia menerima semua semburan orgasme ku dan menghabiskan madu ku. Badanku bergetar dan mendesah nikmat.


Angela membuka matanya dan menatapku dengan manis. Aku tahu dia pasti kelelahan karena mengalami orgasme kuat secara berturut-turut. Setelah bersih kukeluarkan penisku, namun Angela menolaknya. Dengan segenap tenaganya ia berbalik dan membaringkan aku di atas ranjang. Bidadariku terus memberikan oral pada kejantananku yang tetap keras. Lidahnya menelusuri seluruh bagian dari batang penisku. Makin lama Angela semakin fasih meng-oral seks penisku. Kuganjal kepalaku dengan beberapa buah bantal agar dapat melihat pemandangan yang indah ini. Bidadari cantik ku benar-benar sangat menikmati dan menyukainya.


Aku tidak ingin sensasi dan waktu ini berlalu. Aku benar-benar laki-laki yang beruntung. Menit-menitpun berlalu tanpa terasa. Orgasme kuat kembali mengambil alih tubuh dan pikiranku. Kali ini Angela sengaja mengumpulkan madu orgasmeku di dalam mulutnya, kemudian ia bermain-main dengan penisku dan spermaku. Hasilnya penisku berlumuran madu putihku. Sambil tersenyum dan memandangku ia menjilat dan menghisap habis semua madu yang berceceran. Meskipun telah berorgasme dan ejakulasi berkali-kali kejantananku masih menolak untuk istirahat dan tetap horny. Aku tidak mungkin melanjutkannya lagi karena Angela sudah lelah. Dia tertidur dengan senyum puas di dadaku.


Setelah berselang beberapa menit,


“Ko Indra..”“Iya sayang..” jawabku sambil membelai rambut dan pipinya.“Cerita dong..”“Cerita apa?”“Cerita kenapa Ko Indra suka sekali sama pantyhose.”“Wah kalau diinget-inget sih sudah lumayan lama juga. Yang pasti pertama kali aku merasakan yang namanya stocking itu waktu aku masih SD, kira-kira kelas satu atau dua. Adik terkecil dari ibuku yang tinggal di medan sedang berkujung ke Jakarta. Dia menginap di rumahku. Suatu hari kami sedang berada di dalam mobil, aku duduk di sebelahnya. Secara tidak sengaja kakiku menyenggol betisnya. Sentuhan pertama itu bagaikan perkenalan dengan sebuah sensasi yang tidak dapat kulupakan. Tanteku memakai stocking berwarna kulit. Sepanjang perjalanan kakiku selalu menempel dengan kakinya dan sesekali mengelus-elusnya. Dia tidak mengatakan apa-apa mungkin karena aku masih kecil dan iseng. Setelah itu aku tidak pernah dapat melupakan perasaan itu.”“Terus..”“Ketika aku tumbuh makin besar aku mulai suka memperhatikan perempuan-perempuan yang memakai stocking dan pantyhose, dan penisku langsung berdiri dengan tegak. Rasa nafsu dan horny menguasai pikiranku. Ketika sampai di rumah dan tidak ada yang memperhatikan, aku bermain-main dengan penisku sambil membayangkan bercinta dengan perempuan yang memakai pantyhose/stocking tadi.”


Angela tersenyum dan tangannya bermain-main dengan penisku yang masih keras.


“Semakin lama aku semakin kecanduan, akhirnya dengan menahan malu aku nekat membeli sepasang pantyhose di supermarket terdekat. Kubawa pulang dan langsung kukenakan. Penisku menjulang tinggi, ketika kakiku saling bersentuhan, rasanya aku langsung mabuk kepayang. Benar-benar sensual. Kukeluarkan penisku dan aku bermasturbasi.”


Angela membuka matanya dan menatap wajahku dengan penuh rasa ingin tahu, sambil me-masturbasikan penisku.


“Seperti ini?” tanya Angela.


Kakinya digosok-gosokkan ke kakiku. Setiap gesekan menimbulkan gelombang-gelombang listrik kenikmatan ke seluruh badanku.


“Akhirnya aku mempunyai banyak koleksi pantyhose dan stocking namun yang benar-benar bagus dan enak dipakai hanya beberapa merk. Aku juga suka mencari gambar-gambar model yang memakai pantyhose maupun stocking atau lingerie di internet. Aku selalu bermasturbasi dengan koleksi-koleksiku. Kelihatannya ceritaku membuat Angela horny. Sekarang ini ia sedang menjilati putingku.


“Semua teman wanita yang kukenal tidak ada yang suka memakai pantyhose atau stocking. Aku suka sekali pergi ke pameran mobil berskala besar karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai pantyhose. Sampai akhirnya aku melihat kamu memakai kemeja lengan pendek putih, rok coklat dan pantyhose. Rasanya aku ingin langsung bercinta dengan Adik teman baikku ini.”


Angela meninggalkan putingku dan mengulum mulutku, tangannya semakin agresif memainkan penisku.


“Bagaimana dengan Angela, kelihatannya kamu juga suka.”“Sama seperti Ko Indra.. Pertamanya aku tidak begitu suka, namun karena iseng maka aku membeli sepasang. Ketika aku memakainya, rasanya aku sedang terbang dan tubuhku terbuai. Vaginaku rasanya seperti sedang bergetar. Akhirnya aku beli lagi beberapa pasang dan aku sangat menyukainya. Bekas cowoku yang tolol itu tidak suka. Aku tahu Ko Indra melihat aku dengan penuh nafsu, dan entah kenapa aku tidak merasa aneh atau takut. Ketika Ko Indra memegang pahaku, rasanya seluruh badanku menjadi lemas dan nyaman. Akhirnya aku sadar kalau aku juga menyukai pantyhose. Apa Ko Indra sudah sering melakukan ini?”“Belum, percaya atau tidak Angela adalah yang pertama.”“Lebih enak mana sama masturbasi?”“Tentu saja lebih enak bercinta dengan Angela.”


Tiba-tiba Angela bangkit dan mencari sesuatu di lantai. Semua pantyhose yang ada di taruh di atas tubuhku. Tubuhku bergetar merasakan sentuhan lembut dari pantyhose yang lembut. Angela mengambil sebuah stocking berwarna putih transparan, kemudian menyarungkannya ke penisku. Getaran-getaran erotis menghujani kejantananku ketika stocking tersebut bergesekan dengan penisku. Sekarang celah kecil pada ujung kejantananku bertemu dengan garis jahitan pada ujung kaki stocking. Garis itu dengan lembut membelah celah kepala penisku.


“Stocking kondom.” seru Angela dengan senyumnya yang manja.


Stocking tersebut ditarik agak kencang sehingga membaluti seluruh bagian penisku seperti sebuah kondom. Lidah Angela terjulur dan menjilati kepala penisku yang terbalut dengan kondom stocking. Rasanya beda dengan biasanya. Tidak lama kemudian kepala penisku pun hilang di dalam mulutnya yang seksi. Aku benar-benar tersesat dalam jalan kenikmatan duniawi yang tak terbayangkan. Permainan mulut dan lidah angela tetap tidak berkurang nikmatnya, malah bertambah nikmat. Aku terus mengerang nikmat.


Kuarahkan Angela pada posisi doggy style. Sambil memegang ujung Stocking pada pangkal penisku, ku masukan kejantananku ke dalam liang cintanya. Vaginanya yang sudah kebanjiran menerima penisku tanpa gesekan yang berarti. Namun, tetap saja terasa berbeda. Aku tidak dapat menenggelamkan seluruh batang penisku, karena terhalang tanganku yang memegangi kondom stocking agar tidak lepas. Tidak kusangka Angela mengalami orgasme secepat ini. Badannya bergetar hebat dan otot-otot vaginanya menjepit erat kejantananku. Kutarik keluar penisku dan stocking kondomku benar-benar basah akan cairan cinta Angela.


Kuposisikan Angela sehingga dia yang berada di atas dan mulai bercumbu. Setelah beberapa saat, aku arahkan penisku ke dalam vaginanya. Angela memejamkan matanya dan merasakan kejantananku memenuhi seluruh ruangan di dalam lembah kenikmatannya. Angela mengulum telinga dan leher bagian kiriku yang sensitif. Kupegang pinggulnya dan kuangkat naik-turun. Setelah beberapa kali, Angela langsung melakukan gerakan memompa itu sendiri. Lama-lama makin cepat. Ia mengangkat pundaknya dan bertumpu pada kedua tangannya. Ia merasakan rangsangan yang luar biasa karena dalam posisi ini ia dapat dengan mudah merangsang G spotnya.


Kuputuskan untuk membantu Angela mempercepat prosesnya. Ku tarik dan kutekan pinggulku ke bawah saat pinggul Angela terangkat dan ketika pinggulnya turun, langsung ku sodok ke atas. Angela mendesah tiada hentinya. Angela benar-benar mendapatkan rangsangan ganda, karena batang penisku menggesek-gesek klitorisnya dan kepala penisku memberikan tekanan yang mantap pada daerah G spotnya.


“Oh.. Ko Indra..” kutatap wajahnya yang manis yang sedang merasakan getaran-getaran ekstasi yang hebat.


Bunyi ‘plak-plak’ terdengar nyaring setiap kali selangkangan kami bertemu. Penisku tertarik keluar sampai ke ujungnya, kemudian langsung melesat ke dalam dengan cepat.


“Ko.. Indra.. Nanti.. Keluarin.. Di dalam ya..”“Nanti kalau hamil bagaimana?”“Lagi masa.. tidak subur..”


Aku semakin terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aku ejakulasi di dalam vaginanya. Saat ini penisku pun sudah benar-benar dalam keadaan yang sangat sensitif.


“Ko Indra.. Aku sudah.. nggak tahan lagi..”“Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi..”


Aku menginginkan kami mencapai orgasme bersama-sama. Beberapa saat kemudian,


“Ko Indra.. Argh..”“Angela..”


Secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan duniawi bersama-sama. Pinggulku terangkat ke atas dan pinggulnya menekan ke bawah dengan sepenuh tenaga, sehingga kejantananku tertanam dalam lembah cintanya dalam-dalam. Sebuah gelombang orgasme yang panjang mengawali puncak kenikmatan kami. Angela berteriak seiring dengan gelombang pasang naik orgasmenya yang dahsyat. Orgasme yang kami rasakan serasa tiada habis-habisnya. Penisku mengeluarkan madu putihku terus menerus karena diperah oleh otot-otot vaginanya yang terus berkontraksi. Angela pun merasakan hal yang sama, orgasmenya serasa tiada akhir.


Akhirnya Angela roboh kehabisan tenaga dan jatuh di dalam pelukanku. Nafasnya masih memburu dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Kami saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-belai punggung dan kepalanya.


“Angela.. Kamu benar-benar hebat.. Tidak kusangka kita bisa berorgasme sepanjang dan selama ini..” pujiku.“Ko Indra yang hebat.. Aku benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat..”


Kubelai Angeladengan penuh kasih sayang. Tidak lama kemudian kami masuk kamar mandi bersama-sama. Air pancuran yang hangat membawa kesegaran yang menenangkan. Ku gosok tubuh Angela yang mungil dengan sabun. Ia pun melakukan hal yang sama. Tanganku meluncur di atas tubuhnya yang licin dan basah. Payudaranya tidak dapat kuremas karena licinnya sabun. Tubuhku kembali diselimuti dengan perasaan erotis yang sensual. Tidak dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil dan menyahut dengan siaga.


“Ko Indra..” seru Angela dengan nada yang takjub.“Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita sudah ML begitu lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali. Masa sekarang sudah ereksi lagi?”


Angeka membelai-belai penisku yang masih diselimuti oleh sabun.


“Angela sayang, ini semua gara-gara Angela. Siapa suruh Angela begitu cantik dan seksi, sampai Adik kecil pun tidak dapat menahan nafsu. Apa Angela suka?”“Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil yang perkasa, yang sudah membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan kenikmatan yang tidak ada bandingannya.”


Angela segera membersihkan sabun yang ada pada kejantananku. Tanganku meremas-remas vaginanya sambil membersihkan sisa-sisa sabun. Raut wajah Angela terlihat penuh dengan antisipasi atas apa yang akan berikutnya terjadi. Setelah bersih, Angela langsung mengarahkan penisku ke vaginanya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yang hangat dan basah. Di bawah siraman air hangat kembali kami bersetubuh dengan penuh nafsu.


Desahan manja dan kenimatan bercampur menciptakan rangsangan exotis. Irama persetubuhan kami makin lama makin cepat. Angela memeluk tubuhku erat-erat supaya tidak jatuh lemas. Dengan kaki kanannya yang kutahan dengan lenganku, penisku meluncur jauh ke dalam dan keluar sampai ke ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yang berkualitas, kami mengalami puncak kenikmatan secara bersama-sama. Suara desahan meluncur keluar, tubuhku bergetar dengan hebat. Seperti yang telah Angela antisipasi sebelumnya, kenikmatan orgasmenya menguasai semua akal sehatnya. Di dalam hatinya, ia telah menyerahkan tubuhnya, perasaannya, semuanya untuk kenikmatan yang telah kuberikan.


Saat-saatku bersama dengan Angela adalah romantika yang indah penuh dengan nafsu. Kami masih sering bertemu dan bersetubuh dengan hebat dan liar. Entah kenapa, kami tidak pernah memutuskan untuk menikah.